Cahaya diatas Cahaya

Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara.

Semua Bertasbih

Tidaklah kamu mengetahui bahwasanya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Dia mengetahui keadaan kamu

Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia sangat mengetahui keadaan kamu. Dan mengetahui pula isi hati kamu.

Kesenangan sesaat

Dan kesenangan-kesenangan yang mereka meni'matinya,demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.

Yakinlah

Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.

Anugerah dan Rahmat-Nya

Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan

Mereka tidak memberi manfaat

Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki keburukan terhadapku, padahal mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku?

Langit bertasbih

Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Karunia Alloh

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Laut terbelah

Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.

Dia mengerakkan awan

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.

Dia menurunkan gumpalan es

Dan Allah menurunkan butiran-butiran es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.

Tanda orang berakal

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Monday, March 21, 2011

Syukur dan Sukses

Dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu.Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Semakin positif diri kita, semakin banyak hal-hal positif yang akan terproyeksikan keluar, dan semakin banyak orang bermental positif (sukses) yang akan tertarik untuk berkomunikasi.ini juga yang menjawab mengapa “orang sukses kok temannya kebanyakan orang sukses pula.” Begitu banyak alasan bagi saya untuk memberikan label negatif kepada diri saya bahwa saya adalah orang yang lemah, tidak berdaya, dan tidak pantas sukses.

Namun, sebaliknya, saya malah sangat sadar akan kelebihan diri saya.Saya dengan berani membalikkan kesusahan menjadi kemenangan.Keraguan menjadi keyakinan.Ketakutan menjadi optimisme. Kebenaran prinsip bahwa apa yang kita pikirkan menjadi siapa diri kita, tidak bisa dipungkiri lagi karena semua orang sukses mempunyai sikap penuh syukur, penuh berterima kasih, dan tidak senang mencela siapapun dan apapun.
Sukses
“Sukses” sudah sedemikian sering disalah artikan, sehingga ternyata sering kali bukan “sukses” yang , namun mobil bermerek maupun rumah yang megah, alias “akibat/konsekuensi dari sukses.” Mobil dan rumah bukanlah sukses itu sendiri, namun itu semua adalah materi, tidak lain dan tidak bukan. Materi mungkin adalah simbol sukses, namun bukan itu yang hendaknya anda cari dalam hidup.

Sukses dalam arti sebenarnya bukanlah bersifat materialistis, namun bersifat spiritual filantropis.Ia bersifat internal, bukan sesuatu yang kasat mata dan bisa dinilai dengan uang maupun dengan koneksi orang-orang terkenal di dalam masyarakat.Memang benar bahwa sukses akan membawa Anda selangkah lebih dekat dengan orang-orang penting di dalam masyarakat dunia, namun itu bukanlah sukses itu sendiri.

Sukses selalu berdiri sendiri.Ia bersifat internal.Sukses dapat kita jumpai saat ini juga di dalam diri kita, di dalam hati kita, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.Ia bisa dibarengi dengan materi dan kedudukan, namun bukan sebailknya.Tidak semua orang yang memiliki materi berkelimpahan dan kedudukan tinggi di masyarakat adalah orang sukses.Bukan itu, karena sukses bersifat Spiritual Filantropis.Saya ulangi sekali lagi.Yang kita lihat dari luar bukanlah sukses itu sendiri, namun akibat/konsekuensi dari sukses.

Alloh Hadir Tuk Meringankan Beban Manusia

Kawan saya, N, mengadu dengan tawanya. Maaf, bukan dengan keluhan, tapi dengan tawa. Tapi tawa satir. Dia ingin menjadi pendakwah. Ia ingin ada di jalan syiar. Tapi kebutuhan hidupnya membawanya menjadi karyawan. Sungguh pun saya beritahu beliau bahwa siapapun bisa menjadi pendakwah tanpa hrs menjadi ustadz. Cukup dengan sering mengajak orang berbuat baik, maka sudah cukup menjadi ustadz. 

Misalkan, ceritakan satu dua kisah sedekah, kisah mahabbah sama orang tua, kisah qiyaamullail, dll. Manakala orang mendengarkan, maka itu sudah hidup di jalan dakwah. Contohkan dengan menjadi muslim yang baik, shalat tepat waktu, dan ajak kwn2 yang laen, yang sekantor, maka kemudian insya Allah cara ini pun udah menjadikan dirinya menjadi pendakwah. Tapi ya begitulah. Katanya ga bebas dengan sebab menjadi karyawan. Suatu saat N ini ketemu saya lagi. Dia cerita gajinya kecil sekali. Di bawah 1jt. Dia mengaku saban malam suka pulang malam. 

Sebab ngincer lembur. 1 jam lembur dihargai 6rb. Dia izin sama istrinya untuk pulang malam. Dia cerita, itu pun tidak bisa memenuhi tambahan susu anaknya dengan normal. Saya tanya, bgm ukuran normal? Katanya kalo normal hrsnya 400-500rb sebulan. Sedangkan dari lembur dia dpt hanya 200rb/bl. Saya kasihan bener sama N ini. Dia ini kwn saya meniti jalan dakwah di Jatim. Dari saya nol. Dari memulai dakwah. Kini di hadapan saya, ia sama dengan karyawan yang laen. Maaf kpd para karyawan. 

Maksud saya, jalan pikirannya sdh sama saja dengan karyawan yang laen. Saya tidak menemukan N yang dengan gagah menyeru shalat malam. N dulu pernah menyeru, bahwa rugi kita bertarung dengan dunia, dan bertaruh habis2an untuk dunia. Ia tidak bisa memberi apa2 untuk kita. Sekalinya dapat, maka dunia sungguh tetap tidak akan menyisakan banyak buat pecintanya. Tetap saja tidur seukuran kasur, makan seukuran perut, dan minum seukuran dahaga. Banyak kekayaan diberikan dunia hanya seukuran kertas. Sore ini, N menangis. Ketika saya bilang, N, bukankah ilmu kita mengajarkan, biasa saja dengan dunia? Kenapa pilih lembur dengan caranya lembur dunia? Mengapa tidak pilih pulang saja sore2, supaya bisa ngumpul dengan anak istri? supaya bisa menimang anak memeluk istri? supaya bisa jalan2 makan nasi goreng walo sepiring dimakan bertiga? Pulang sore saja. Jangan pilih lembur yang malah membuat kita jauh dari anak istri. Kita pulang, lelah sudah. Anak pun sdh tidur. Pagi2, anak udah berangkat sekolah, istri pun sdh ke pasar. Untuk itukah kita hidup? Untuk merekakah yang di perusahaan tempat kita bekerja, kita hidup? Bukan kan? Harusnya untuk kita, untuk anak2, untuk istri, untuk orang tua, untuk keluarga, untuk senang2 di dunia, dan untuk ibadah. Ini? Ga bisa. Habis hidup kita untuk kerja. N, begitu kata saya, coba hidup dengan 3rb di malam hari. dengan 3rb itu, N silahkan nyari tukang nasi goreng di pinggir jalan. Beli 1 bungkus. Gabungin dengan nasi putih di rumah. Niscaya itu cukup untuk makan bertiga dengan anak. Daripada lembur cuma nyari 18rb untuk 3 jam, yang 18rb itupun ga bisa menambah apa2? N, di pagi hari, masak saja telur satu. Didadar tipis, supaya lebar. Lalu makan dengan nasi putih. Siapkan garam. supaya enak, makan pas sedang hangat2nya. yang demikian, bukan krn pengen hemat. Tapi supaya N bisa menyisihkan untuk sedekah. Sedekah ini yang bisa ngantarkan N bisa jadi kaya. Bukan dengan cara jor2an, tos2an, kerja sepanjang waktu. Apalagi N kerja dengan fisik bukan dengan otak. N, siang hari, ajarkan diri untuk makan betul2 seadanya. 

Ajarkan orang rumah, untuk mengencangkan ikat pinggang, makan dengan sangat2 biasa. Saya bertaruh, paling 6bl-an N melaksanakan ini. tapi uang dari hasil pengetatan ini, bukan untuk ditabung. Sekali lagi, untuk sedekah. 6bl N sedekah berturut2, maka ini akan mengantarkan perubahan yang signifikan di bulan ke-7. N, ketimbang lembur yang akhirnya di hr minggu pun terenggut untuk istirahat total, sbb sabtunya pun diambil lembur, mendingan lembur buat Allah. N pulang sore saja. Lalu sama2 istri shalat maghrib berjamaah. Teruskan sampe isya. Hbs isya makan malam bersama, dan nontonlah TV yang baik dilihat tayangannya. Paling telat, jam 9 N tidur. supaya apa? supaya N bisa lembur dengan Allah. supaya N bisa tahajjud. 

Bila N bisa melakukan tahajjud ini, maka perubahan akan terasa dlm wkt kurang dari 6bl. Coba, kalo lembur, apa yang N dapat? 10 tahun pun tidak akan membawa perubahan apa2. Paling naik gaji hanya 100-200 setiap tahunnya. Wuh, cape. N, kalo pola hidup yang kita ubah, yaitu jadi pola ibadah, N malah akan menemukan N bisa bersedekah. N pasti akan bisa tertawa. N yang gajinya rendahan, malah bisa bersedekah. N, ubahlah hidup bersama Allah. Coba jelajahi program riyadhah di website saya. Begitu saya bilang. Itu kan ilmu sederhana. Ilmu yang cuma ngejaga shalat dhuha 4-6 rakaat. Ilmu yang cuma menjaga shalat wajib tepat waktu. Ilmu yang cuma menjaga shalat qabliyah ba’diyah, baca qur’an, zikir2 sederhana, dan shalat malam. Tapi sesuatu yang saya sebut “cuma” itu, hasilnya sungguh luar biasa dlm membawa perubahan ke kondisi yang N inginkan. Kalo mau lembur, maka berusahalah sekuat tenaga melakukan lembur yang model begini. Bukan lembur habis2an dengan bekerja ga keruan. Shalat jadi kedodoran, sedekah jadi engga ada, zikir jadi kurang, qur’an jadi jauh. Allah menciptakan dunia agar kita tidak menjadi budaknya dunia. Tapi menjadi pemenang di atas dunia yang menggenggam dunia tanpa menjadi budak dunia. 

N, hiduplah bersama Allah. Ubahlah kebiasaan hidup. Fokus pd ibadah. Jadikan kerja, ya kerja. Dan jadikan kerja yang “kerja” itu pun ibadah. Caranya, dengan benar2 mengendalikan pekerjaan agar tidak mengganggu waktu2 ibadah wajib dan hubungan dengan anak istri. Ajaklah serta anak istri menuju perubahan itu. Ajak semuanya mendekatkan diri kpd Allah. Insya Allah dunia akan Allah dekatkan. Saya kemudian mendapati N menangis. Dia lalu bilang bahwa hidupnya kini pun sdh mulai banyak hutang. Saya kemudian bilang, ya, hutang itupun akan dihapuskan Allah. Coba giatkan semua yang saya beritahu. Ayo sama2 kita mendekatkan diri kpd Allah.

Saturday, March 19, 2011

Bagaimana Membedakan Kesaktian VS Kekhusyukkan ?

Banyak orang yang membayangkan bahwa dengan belajar Kawruh Kejawen, maka seseorang akan bisa apa-apa. Bisa kebal bacok, bisa terbang, bisa menyembuhkan orang sakit dan beraneka macam kemampuan lainnya. Dengan kata lain, belajar Kawruh Kejawen itu akan mampu memiliki kesaktian yang luar biasa. Padahal tidak demikian.

Orang belajar Kawruh Kejawen sama sekali tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesaktian apapun. Setidaknya dengan belajar Kawruh Kejawen maka seseorang akan mampu memaknai hidup, tahu hakekat dan tujuan hidup. Yang utama adalah mengetahui kemana arah kita setelah kita mati, meski banyak orang mengatakan kita akan kembali kepada GUSTI ALLAH sesuai dengan ayat Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun. Namun untuk kembali kepada GUSTI ALLAH tidak semudah yang dikatakan.

Banyaknya pemahaman yang keliru tentang Kejawen tentang beraneka kesaktian yang bisa diperoleh, ternyata akan membuat seseorang akhirnya merasa kecewa. Apa sebabnya? Sebab Kejawen tidak hanya mengajarkan ilmu seperti itu. Memang ada yang mengajarkan ilmu itu, namun hal itu sebatas di permukaan saja. Justru orang yang sudah belajar Kejawen lebih mendalam tidak akan pernah menonjolkan ilmu-ilmu kesaktian seperti tersebut. 

Tidak ada yang sakti di dunia ini. Bak peribahasa “Di atas langit, masih ada langit”, artinya keliru jika seseorang menyatakan dirinya yang paling sakti di dunia ini. Kesaktian hakiki adalah milik GUSTI ALLAH semata.

Justru ketika seseorang sudah mulai dekat dengan GUSTI ALLAH, maka semua kesaktian yang dimilikinya akan rontok. Semua kebencian yang berhubungan dengan dunia akan berganti dengan kasih sayang. Seperti peribahasa,”jika engkau ingin dikasihi oleh yang di ‘Atas’ makas kasihilah semua yang ada di bumi.” Dan Insya Allah semua doa akan dikabulkan GUSTI ALLAH. Seperti disebutkan dalam nukilan sebuah serat Jawi yang menyatakan,”Jinurung sak Kerso niro.(terkabulkan apa semua keinginanmu)”

Kejawen adalah ilmu rasa. Mengapa dikatakan demikian? Karena apa nikmatnya sebuah ibadah atau ritual apapun tanpa adanya rasa? Sebuah ibadah akan menjadi ibadah rutin jika rasa tidak diikutsertakan. Dengan menggunakan rasa, maka sebuah ibadah ataupun ritual akan menjadi lebih khusyuk. Kini pertanyaan yang muncul adalah, apa hebatnya sebuah ilmu kesaktian dibandingkan kekhusyukan dalam beribadah ?

Pandangan Sayyid Al-Maliki Tentang Abah Anom

KEDUDUKAN SYEKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN QS. (ABAH ANOM) PANDANGAN ULAMA BESAR DARI MEKKAH SAYYID MUHAMMAD BIN ‘ALAWI AL-MALIKI RA
SYEKH AHMAD SHOHIBUL WAFA TAJUL ARIFIN


Kisah ini diambil dari majalah nuqthoh terbitan yang no 9 tanggal 26 januari 2010 M, hal 32 dengan judul “Mengenal Abah Anom melalui pandangan batinnya” .

MENGAKUI KEMULIAAN ABAH ANOM Kurang dari 40 hari menjelang wafatnya Beliau Sayyid Muhammad Al-Maliki ra. Salah seorang santrinya asal garut bernama KH. Dodi Firmansyah ditanya oleh almarhum. Kiyai muda asal Garut tersebut terperanjat saat al-‘alamah tersebut m,enanyakan sosok guru yang telah menanamkan kalimat agung dilubuk hatinya. Lebih terkejut lagi saat Ulama tersebut “tercekat” sewaktu disebutkan nama Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin. Secara sepontan Beliau menyebutkan bahwa Syekh ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin adalah Sulthonul Awliya fi hadza zaman ( Rajanya para wali jaman sekarang ) bahkan beliaupun menyebutkan Qoddasallohu sirrohu bukan rodliyallohu ‘anhu seperti yang kebanyakan disebutkan oleh para ikhwan. Walaupun secara dhohir Syekh Muhammad Alawy Al-Maliki belum bertemu dengan pangersa Abah namun keduanya telah mengenal di alam ruhani yang tak dibatasi ruang dan waktu.

PROFIL ATAU BIOGRAFI SAYYID MUHAMMAD BIN ‘ALAWI AL-MALIKI RA 


Sayyid Prof. Dr. Muhammad ibn Sayyid ‘Alawi ibn Sayyid ‘Abbas ibn Sayyid ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani al-Makki al-Asy’ari asy-Syadzili lahir di Makkah pada tahun 1365 H. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah, Makkah, dimana ayah beliau Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar di halaqah di Haram Makki, dekat Bab As-salam.Ayah beliau, Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki (kelahiran Makkah th 1328H), seorang alim ulama terkenal dan ternama di kota Makkah. Disamping aktif dalam berdawah baik di Masjidil Haram atau di kota kota lainnya yang berdekatan dengan kota Makkah seperti Thoif, Jeddah dll, Sayyid Alwi Almaliki adalah seorang alim ulama yang pertama kali memberikan ceramah di radio Saudi setelah salat Jumat dengan judul “Hadist al-Jumah” profil beliau selanjutnya bisa dibuka di alamat http://cupi-flight29.blog.friendster.com halaman atau judul Sayyid Muhammad ibn Alwi Al-Maliki

Sekilas profil KH.Dodi Firmansyah Usianya masih muda kelahiran garut tahun 1978. Sejak usia SMP ia dikenal ahli hikmah sedangkan ketertarikan dalam dunia tasawwuf ia ke Pondok Pesanttren Suryalaya sejak dimulai kelas 4 SD . Kiayi ini pernah di didik langsung oleh almarhum Al-Alamah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki ra di mekkah selama 6 tahun. Pulang mesantren dari mekkah pada tahun 2006, kiyai ini menikah dengan Hj.Siti Fatimah putrid seorang pengusaha asal tasik Malaya dan dikaruniai putra yang diberinama M.Lutfi L. Makki Majalah Noqthoh hal. 41: Pendapat KH.Dodi tentang sosok Pangersa Abah Anom : Saya tidak bias mengungkapkannya dengan kata-kata. Cukuplah 2 pendapat Ulama kelas dunia yang mengomentarinya. Pertama ungkapan dari guru saya sendiri di mekkah, yaitu Sayyid Muhammad bin Alawy bin Abbas Al-Maliki ra. Beliau sendiri yang mengungkapkan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs. Adalah Sulthon Awliya fi Hadza Zaman dan kedua Mursyid Kammil Mukammil Thoriqoh Naqsyabandi Al-Haqqani, As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah Syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani, sufi kenamaan dari Cyprus yang menyebutkan Pangersa Abah (Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs) adalah Sufi agung di timur jauh.

Dalam majalah sintoris (Sinar thoriqoh islam) disebutkan As-Sayyid Al-‘Alamah Al-‘Arif billah Syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani ra mengatakan bahwa Syekh Ahmad Shohibul wafa Tajul ‘Arifin qs adalah wali agung ditimur jauh. hal itu pernah disampaikan juga di kampus oleh KH.Wafiuddin setelah mendampingi syekh Mohammad Nazim Adil al-Haqqani ke P.P.Suryalaya.

Berzanji


Berzanji atau Barzanji ialah suatu doa-doa, puji-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan maulid Nabi Muhammad saw. Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan Muhammad, yang disebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.

Sejarah

Nama Berzanji diambil dari nama pengarangnya yaitu Syekh Ja'far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim. Ia lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Barzanji berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya tersebut sebenarnya berjudul 'Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.

Penggunaan

Pembacaan Berzanji pada umumnya dilakukan di berbagai kesempatan, sebagai sebuah pengharapan untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik. Misalnya pada saat kelahiran bayi, mencukur rambut bayi (akikah), acara khitanan, pernikahan, dan upacara lainnya. Di masjid-masjid perkampungan, biasanya orang-orang duduk bersimpuh melingkar. Lalu seseorang membacakan Berzanji, yang pada bagian tertentu disahuti oleh jemaah lainnya secara bersamaan. Di tengah lingkaran terdapat nasi tumpeng dan makanan kecil lainnya yang dibuat warga setempat secara gotong-royong. Terdapat adat sebagian masyarakat, dimana pembacaan Berzanji juga dilakukan bersamaan dengan dipindah-pindahkannya bayi yang baru dicukur selama satu putaran dalam lingkaran. Sementara baju atau kain orang-orang yang sudah memegang bayi tersebut, kemudian diberi semprotan atau tetesan minyak wangi atau olesan bedak.
Pada saat ini, perayaan maulid dengan Berzanji seperti itu sudah berkurang, dan umumnya lebih terfokus di pesantren-pesantren kalangan Nahdlatul Ulama (Nahdliyin). Buku Berzanji tidaklah sukar didapatkan, bahkan sekarang ini sudah banyak beredar dengan terjemahannya.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tuesday, March 15, 2011

Nasehat Lukman Al Hakim Pada Anaknya


LUKMANUL HAKIM adalah sebuah nama yang secara khusus disebut oleh Allah dalam beberapa ayat Al-Qur'an.Penyebutan secara khusus tersebut tentu memiliki makna yang khusus pula dalam konteks Lukmanul Hakim ini, disamping Allah ingin menjadikan Lukmanul Hakim sebagai sumber hikmah, juga Allah ingin menandaskan bahwa betapa pentingnya para orang tua memberi nasihat.

Dan wasiat kepada anaknya tentang jalan yang benar, yakni jalan yang jauh dari kemusyrikan dan kemungkaran, kita bisa menyaksikan di zaman ini betapa banyaknya generasi muda yang terperosok ke dalam jurang kemaksiatan gara-gara orang tuanya tidak/kurang memberikan nasihat kepada putera-puterinya dalam menghadapi era modern yang berselimut dosa ini.

Salah satu  manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.
"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan badah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir." 

"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."

"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."

"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."

"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah :

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.



Bila Hari itu Tiba


Wahai anakku, selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.

Wahai anakku, seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.

Wahai anakku, engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga yang jahat.
Wahai anakku, janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

Wahai anakku, jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit saja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.

Wahai anakku, bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkarwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkarwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi saja.


 Generasi Muda 

1. Wahai anakku, juallah duniamu demi kehidupan
akhiratmu, niscaya engkau akan memperoleh kedua-duanya
dengan beruntung.

2. Wahai anakku, janganlah mencampuri urusan dunia
terlalu dalam sehingga membuat rusak urusan akhiratmu,
tetapi janganlah meninggalkan sama sekali, sehingga
kamu menjadi beban orang lain.

3. Wahai anakku, apabila terdapat pada diri seseorang
lima hal ;agama, harta, sifat malu, baik budi, dan
dermawan, maka ia seorang yang bersih lagi takwa,
menjadi kekasih Allah dan lepas dari ganguan setan.

4. Wahai anakku, aku menasehati engkau dengan
sifat-sifat, yang apabila engkau berpegang teguh
dengannya niscaya engkau selalu menjadi orang
terhormat,yaitu :

- bentangkankah sifat bijakmu kepada orang yg dekat
maupun jauh darimu.

- janganlah engkau perlihatkan kebodohanmu terhadap
orang yg jujur maupun yang culas dan khianat.

- Bersilaturakhmi kepada kaum kerabatmu,

  - Peliharalah teman-temanmu jangan sampai menerima
orang yang berusaha berbuat jahat,yang menginginkan
kerusakanmu dan bermaksud menipumu.

- Dan jadikanlah teman-temanmu tergolong orang-orang
yg apabila engkau berpisah dengan mereka dan mereka
berpisah denganmu , engkau tidak mengemukakan cacat
mereka dan sebaliknya mereka tidak mengungkapkan
cacatmu.

5. Apabila engkau bermaksud menjadikan seseorang
menjadi saudara, maka buatlah ia marah.
Apabila ia berlaku adil kepadamu ketika ia marah ,
maka jadikanlah ia sebagai saudara , kalau tidak maka
jauhilah ia.

   

Sunday, March 6, 2011

Stres dan Depresi : Akibat Tidak Menjalankan Agama


"Dan  barangsiapa  berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari  kiamat  dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124) 

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al An'aam, 6:125)

Keengganan orang-orang yang jauh dari agama untuk taat kepada Allah menyebabkan mereka terus-menerus menderita perasaan tidak nyaman, khawatir dan stres. Akibatnya, mereka terkena berbagai ragam penyakit kejiwaan yang mewujud pada keadaan raga mereka. Tubuh mereka lebih cepat mengalami kerusakan, dan mereka mengalami penuaan yang cepat dan melemah.   Sebaliknya, karena orang-orang beriman sehat secara kejiwaan, mereka tidak terkena stres, atau berkecil hati, dan jasmani mereka senantiasa prima dan sehat.

Pengaruh baik akibat ketundukan mereka kepada Allah, tawakal mereka kepada-Nya dan kepribadian kokoh mereka, kemampuan melihat kebaikan dalam segala hal, dan ridha dengan apa yang terjadi sembari berharap akan janji-Nya, tercermin dalam penampilan raga mereka. Hal ini tentu saja dialami oleh mereka yang menjalani hidupnya sesuai ajaran Al Qur'an, dan yang benar-benar memahami agama. Tentu saja mereka pun dapat menderita sakit dan pada akhirnya mengalami penuaan, namun proses alamiah ini tidak disertai dengan kerusakan pada sisi kejiwaan sebagaimana yang dialami oleh selainnya. 

Stres dan depresi, yang dianggap sebagai penyakit zaman kita, tidak hanya berbahaya secara kejiwaan, tapi juga mewujud dalam berbagai kerusakan tubuh. Gangguan umum yang terkait dengan stres dan depresi adalah beberapa bentuk penyakit kejiwaan, ketergantungan pada obat terlarang, gangguan tidur, gangguan pada kulit, perut dan tekanan darah, pilek, migrain [sakit kepala berdenyut yang terjadi pada salah satu sisi kepala dan umumnya disertai mual dan gangguan penglihatan], sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung, dan pembengkakan otak. Tentu saja stres dan depresi bukanlah satu-satunya penyebab semua ini, namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan. 

Stres, yang menimpa begitu banyak orang, adalah suatu keadaan batin yang diliputi kekhawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menderita stres, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya beragam reaksi biokimia di dalam tubuh: Kadar adrenalin dalam aliran darah meningkat; penggunaan energi dan reaksi tubuh mencapai titik tertinggi; gula, kolesterol dan asam-asam lemak tersalurkan ke dalam aliran darah; tekanan darah meningkat dan denyutnya mengalami percepatan. Ketika glukosa tersalurkan ke otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini memunculkan masalah bagi tubuh.
Oleh karena stres yang parah, khususnya, mengubah fungsi-fungsi normal tubuh, hal ini dapat berakibat sangat buruk. Akibat stres, kadar adrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas batas normal. Peningkatan kadar kortisol dalam rentang waktu lama berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan, penyakit pernapasan, eksim dan psoriasis [sejenis penyakit kulit yang ditandai oleh pembentukan bintik-bintik atau daerah berwarna kemerahan pada kulit, yang tertutupi oleh lapisan tanduk berwarna perak]. Kadar kortisol yang tinggi dapat berdampak pada terbunuhnya sel-sel otak. Sejumlah gangguan akibat stres digambarkan dalam sebuah sumber sebagaimana berikut:
Terdapat kaitan penting antara stres dan tegang [penegangan], serta rasa sakit yang ditimbulkannya. Penegangan yang diakibatkan stres berdampak pada penyempitan pembuluh darah nadi, gangguan pada aliran darah ke daerah-daerah tertentu di kepala dan penurunan jumlah darah yang mengalir ke daerah tersebut. Jika suatu jaringan mengalami kekurangan darah hal ini akan langsung berakibat pada rasa sakit, sebab suatu jaringan yang di satu sisi mengalami penegangan mungkin sedang membutuhkan darah dalam jumlah banyak dan di sisi lain telah mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang kurang akan merangsang ujung-ujung saraf penerima rasa sakit. Di saat yang sama zat-zat seperti adrenalin dan norepinefrin, yang mempengaruhi sistem saraf selama stres berlangsung, juga dikeluarkan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung meningkatkan dan mempercepat penegangan otot. Demikianlah, rasa sakit berakibat pada penegangan, penegangan pada kecemasan, dan kecemasan memperparah rasa sakit.

Akan tetapi, salah satu dampak paling merusak dari stres adalah serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang agresif, khawatir, cemas, tidak sabar, dengki, suka memusuhi dan mudah tersinggung memiliki peluang terkena serangan jantung jauh lebih besar daripada orang yang tidak memiliki kecenderungan sifat-sifat tersebut.

Alasannya adalah bahwa rangsangan berlebihan pada sistem saraf simpatetik [yakni sistem saraf yang mengatur percepatan denyut jantung, perluasan bronkia, penghambatan otot-otot halus sistem pencernaan makanan, dsb.], yang dimulai oleh hipotalamus, juga mengakibatkan pengeluaran insulin yang berlebihan, sehingga menyebabkan penimbunan kadar insulin dalam darah. Ini adalah permasalahan yang teramat penting. Sebab, tak satu pun keadaan yang berujung pada penyakit jantung koroner memainkan peran yang sedemikian paling penting dan sedemikian berbahaya sebagaimana kelebihan insulin dalam darah.
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa semakin parah tingkat stres, maka akan semakin lemahlah peran positif sel-sel darah merah di dalam darah. Menurut sebuah penelitian yang dikembangkan oleh Linda Naylor, pimpinan perusahaan alih teknologi Universitas Oxford, pengaruh negatif berbagai tingkatan stres pada sistem kekebalan tubuh kini dapat diukur.

Terdapat kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Saat dilanda stres, otak meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang melemahkan sistem kekebalan. Atau dengan kata lain, terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Para pakar di bidang ini menyatakan : 

Pengkajian terhadap stres kejiwaan atau stres raga telah mengungkap bahwa selama stres berat berlangsung terjadi penurunan pada daya kekebalan yang berkaitan dengan keseimbangan hormonal. Diketahui bahwa kemunculan dan kemampuan bertahan dari banyak penyakit termasuk kanker terkait dengan stres. 
Singkatnya, stres merusak keseimbangan alamiah dalam diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus akan merusak kesehatan tubuh, dan berdampak pada beragam gangguan fungsi tubuh. Para ahli menggolongkan dampak buruk dari stres terhadap tubuh manusia dalam sejumlah kelompok utama sebagaimana berikut :
- Cemas dan Panik: Suatu perasaan yang menyebabkan peristiwa tidak terkendali.
- Mengeluarkan keringat yang semakin lama semakin banyak
- Perubahan suara: Berbicara secara gagap dan gugup
- Aktif yang berlebihan: Pengeluaran energi yang tiba-tiba, pengendalian diabetik yang lemah
- Kesulitan tidur: Mimpi buruk
- Penyakit kulit: Bercak, bintik-bintik, jerawat, demam, eksim dan psoriasis.
- Gangguan saluran pencernaan: Salah cerna, mual, luka pada permukaan dalam dinding saluran pencernaan
- Penegangan otot: gigi yang bergesekan atau terkunci, rasa sakit sedikit tapi terus-menerus pada rahang, punggung, leher dan pundak
- Infeksi berintensitas rendah: pilek, dsb.
- Migrain
- Denyut jantung dengan kecepatan yang tidak wajar, rasa sakit pada dada, tekanan darah tinggi
- Ketidakseimbangan ginjal, menahan air
- Gangguan pernapasan, pendek napas
- Alergi
- Sakit pada persendian
- Mulut dan tenggorokan kering
- Serangan jantung
- Melemahnya sistem kekebalan
- Pengecilan di bagian otak
- Perasaan bersalah dan hilangnya percaya diri
- Bingung, ketidakmampuan menganalisa secara benar, kemampuan berpikir yang rendah, daya ingat yang lemah
- Rasa putus asa yang besar, meyakini bahwa segalanya berlangsung buruk
- Kesulitan melakukan gerak atau diam, memukul-mukul dengan irama tetap
- Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau kesulitan melakukannya
- Mudah tersinggung dan sangat peka
- Bersikap yang tidak sesuai dengan akal sehat
- Perasaan tidak berdaya atau tidak berpengharapan
- Kehilangan atau peningkatan nafsu 

Kenyataan bahwa mereka yang tidak mengikuti nilai-nilai ajaran agama mengalami "stres" dinyatakan oleh Allah dalam Al Qur'an: "Dan  barangsiapa  berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari  kiamat  dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)Dalam sebuah ayat lain, Allah telah menyatakan bahwa "… hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja…" (QS. At Taubah, 9:118)

Kehidupan yang "gelap dan sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Kini, para dokter menyatakan bahwa jiwa yang tenang, damai dan penuh percaya diri sangatlah penting dalam melindungi pengaruh stres. Kepribadian yang tenang dan damai hanya dimungkinkan dengan menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Sungguh, telah dinyatakan dalam banyak Al Qur'an bahwa Allah akan memberikan "ketenangan" dalam diri orang-orang beriman. (Al Qur'an, 2:248, 9:26, 40, 48:4, 18) 

Janji Tuhan kita terhadap orang-orang beriman telah dinyatakan sebagaimana berikut: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS, An Nahl, 16: 97)

HARUN YAHYA 

Saturday, March 5, 2011

MENGENANG ABUYA DIMYATI


Alangkah ruginya orang Indonesia kalau tidak mengenal ulama satu ini. Orang bilang Mbah Dim, Banten atau Abuya Dimyati bin Syaikh Muhammad Amin. Beliau adalah tokoh kharismatik dunia kepesantrenan, penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah dari pondok pesantren, Cidahu, Pandeglang, Banten. Beliau ulama yang sangat konsen terhadap akhirat, bersahaja, selalu menjauhi keduniawian. Wirangi (hati-hati dalam bicara, konsisten dalam perkataan dan perbuatan). Ahli sodakoh, puasa, makan seperlunya, ala kadarnya seperti dicontohkan Kanjeng Nabi, humanis, penuh kasih sesama umat manusia. Kegiatan kesehariannya hanya mulang ngaji (mengajar ilmu), salat serta menjalankan kesunatan lainnya.

Beliau lahir sekitar tahun1925 anak pasangan dari H.Amin dan Hj.Ruqayah. Sejak kecil Abuya Dimyathi sudah menampakan kecerdasannya dan keshalihannya, beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya mulai dari Pesantren Cadasari, kadupeseng Pandeglang, ke Plamunan hingga ke Pleret Cirebon. Semasa hidupnya, Abuya Dimyathi dikenal sebagai gurunya dari para guru dan kiainya dari para kiai, sehingga tak berlebihan kalau disebut sebagai tipe ulama Khas al-Khas. Masyarakat Banten menjuluki beliau juga sebagai pakunya daerah Banten, di samping sebagai pakunya negara Indonesia . Di balik kemasyhuran nama Abuya, beliau adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Kalau melihat wajah beliau terasa ada perasaan ‘adem’ dan tenteram di hati orang yang melihatnya.

Abuya Dimyati, begitu panggilan hormat masyarakat kepadanya, terlahir tahun 1925 di tanah Banten, salah satu bumi terberkahi. Tepatnya di Kabupaten Pandeglang. Abuya Dimyathi dikenal sosok ulama yang cukup sempurna dalam menjalankan perintah agama, beliau bukan saja mengajarkan dalam ilmu syari’ah tetapi juga menjalankan kehidupan dengan pendekatan tasawuf, tarekat yang dianutnya tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah. Maka wajar jika dalam perilaku sehari-hari beliau penuh tawadhu’, istiqamah, zuhud, dan ikhlas. Abuya adalah seorang qurra’ dengan lidah yang fasih. Wiridan al-Qur’an sudah istiqamah lebih dari 40 tahun. Kalau shalat tarawih di bulan puasa, tidak turun untuk sahur kecuali setelah mengkhatamkan al-Qur’an dalam shalat.. Oleh karenanya, tidak salah jika kemudian kita mengategorikan Abuya sebagai Ulama multidimensi.

Dibanding dengan ulama kebanyakan, Abuya Dimyathi ini menempuh jalan spiritual yang unik. Beliau secara tegas menyeru: “Thariqah aing mah ngaji!” (Jalan saya adalah ngaji). Sebab, tinggi rendahnya derajat keualamaan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia memberi penghargaan terhadap ilmu. Sebagaimana yang termaktub dalam surat al-Mujadilah ayat 11, bahwa Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Dipertegas lagi dalam hadis nabi, al-Ulama’u waratsatul anbiya’, para ulama adalah pewaris para nabi. Ngaji sebagai sarana pewarisan ilmu. Melalui ngaji, sunnah dan keteladanan nabi diajarkan. Melalui ngaji, tradisi para sahabat dan tabi’in diwariskan. Ahmad Munir berpendapat bahwa ilmu adalah suatu keistimewaan yang menjadikan manusia unggul atas makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahannya.

Saking pentingnya ngaji dan belajar, satu hal yang sering disampaikan dan diingatkan Mbah Dim adalah: “Jangan sampai ngaji ditinggalkan karena kesibukan lain atau karena umur”. Pesan ini sering diulang-ulang, seolah-olah Mbah Dim ingin memberikan tekanan khusus; jangan sampai ngaji ditinggal meskipun dunia runtuh seribu kali! Apalagi demi sekedar hajatan partai. Urusan ngaji ini juga wajib ain hukumnya bagi putra-putri Mbah Dim untuk mengikutinya. Bahkan, ngaji tidak akan dimulai, fasal-fasal tidak akan dibuka, kecuali semua putra-putrinya hadir di dalam majlis. Itulah sekelumit keteladanan Mbah Dimyati dan putra-putrinya, yang sejalan dengan pesan al-Qur’an dalam surat al-Tahrim ayat 6, Qu anfusakum wa ahlikum naran.

Dahaga akan ilmu tiada habis, satu hal yang mungkin tidak masuk akal bila seorang yang sudah menikah dan punya putra berangkat mondok lagi, bahkan bersama putranya. Tapi itulah Abuya Dimyati, ketulusannya dalam menimba ilmu agama dan mensyiarkannya membawa beliau pada satu tingkat di atas khalayak biasa.

Abuya berguru pada ulama-ulama sepuh di tanah Jawa. Di antaranya Abuya Abdul Chalim, Abuya Muqri Abdul Chamid, Mama Achmad Bakri (Mama Sempur), Mbah Dalhar Watucongol, Mbah Nawawi Jejeran Jogja, Mbah Khozin Bendo Pare, Mbah Baidlowi Lasem, Mbah Rukyat Kaliwungu dan masih banyak lagi. Kesemua guru-guru beliau bermuara pada Syech Nawawi al Bantany. Kata Abuya, para kiai sepuh tersebut adalah memiliki kriteria kekhilafahan atau mursyid sempurna, setelah Abuya berguru, tak lama kemudian para kiai sepuh wafat.(hal 396).

Ketika mondok di Watucongol, Abuya sudah diminta untuk mengajar oleh Mbah Dalhar. Satu kisah unik ketika Abuya datang pertama ke Watucongol, Mbah Dalhar memberi kabar kepada santri-santri besok akan datang ‘kitab banyak’. Dan hal ini terbukti mulai saat masih mondok di Watucongol sampai di tempat beliau mondok lainya, hingga sampai Abuya menetap, beliau banyak mengajar dan mengorek kitab-kitab. Di pondok Bendo, Pare, Abuya lebih di kenal dengan sebutan
‘Mbah Dim Banten’ dan mendapat laqob ‘Sulthon Aulia’, karena Abuya memang wira’i dan topo dunyo. Pada tiap Pondok yang Abuya singgahi, selalu ada peningkatan santri mengaji dan ini satu bukti tersendiri di tiap daerah yang Abuya singgahi jadi terberkahi

Namun, Kini, waliyullah itu telah pergi meninggalkan kita semua. Abuya Dimyathi tak akan tergantikan lagi. Malam Jumat pahing, 3 Oktober 2003 M/07 Sya’ban 1424 H, sekitar pukul 03:00 wib umat Muslim, khususnya warga Nahdlatul Ulama telah kehilangan salah seorang ulamanya, KH. Muhammad Dimyati bin KH. Muhammad Amin Al-Bantani, di Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten dalam usia 78 tahun. Padahal, pada hari itu juga, dilangsungkan acara resepsi pernikahan putranya. Sehingga, Banten ramai akan pengunjung yang ingin mengikuti acara resepsi pernikahan, sementara tidak sedikit masyarakat –pelayat- yang datang ke kediaman Abuya. Inilah merupakan kekuasaan Allah yang maha mengatur, menjalankan dua agenda besar, “pernikahan” dan “pemakaman”. (tor/abu-abu/Dari berbagai sumber)


Buku Biografi Abuya Dimyati telah Terbit
Banten - KH. Abuya Dimyati atau Abuya Abuya Cidahu, ulama yang sangat lekat dibenak masyarakat Banten khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bahkan banyak warga Buntet yang mondok di pesantrenya. Kini sosok ulama dan pejuang kemerdekaan di Banten ini sudah bisa dinikmati melalui sebuah buku biografi yang berjudul Buku Manaqib Abuya Cidahu, Dalam Pesona Langkah di Dua Alam.

Buku Manaqib Abuya Cidahu ini diluncurkan oleh putra kedua ulama kharismatik itu, KH M Murtadlo Dimyathi di Pondok Pesanteren Cidahu, Kelurahan Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, pekan lalu. Dalam acara peluncuran tersebut hadir sejumlah pejabat Provinsi Banten dan Padeglang, serta Jakarta.

Kak Mur, sapaan akrab KH Murtadlo Dimyathi ini mengatakan, Buku Manaqib Abuya Cidahu ini merupakan perjalanan hidup ayahnya yang merupakan tokoh ulama dan juga mantan pejuang di masa kemerdekaan. Oleh sebab itu kenapa dirinya memberi judul tulisannya itu dengan kata-kata 'Dalam Pesona Langkah di Dua Alam'. 

"Singkat kata manaqib adalah perjalanan hidup yang baik dan terpuji, baik menurut adat, bangsa dan negara. Pesona Langkah di Dua Alam, karena Abuya selain seorang ulama juga seorang pejuang," katanya yang ditemui detikcom di kediamannya di Pandeglang, Sabtu (15/11/2008).

Kak Mur menjelaskan, buku yang dibuat tentang ayahnya itu menceritakan hidup Abuya Cidahu semasa kecil, baik dalam hal menuntut ilmu agama ke sejumlah pesantren di seluruh Jawa, perjuangan syiar Islam dan juga perjuangannya melawan kolonialisme Belanda melalui Laskar Hisbullah di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Diharapkan Kak Mur, Buku Manaqib Abuya Cidahu bisa dibaca siapa saja, tidak hanya kalangan santri agar bisa diambil pelajarannya. Namun begitu, Kak Mur mengingatkan, agar para pembacanya harus hati-hati dan bisa memahami yang dalam agama. 

Pasalnya, kisah perjuangan ulama dan pejuang Banten ini penuh nilai-nilai dan norma agama bernaunsa tasawuf. "Oleh sebab itu, kita nggak banyak-banyak menerbitkannya. Tapi bagi yang mau baca silakan saja, jangan dipraktikan kalau belum memahami agama Islam secara utuh," jelasnya.

Buku Manqib Abuya Cidahu setebal 400 halaman dengan kertas HVS dibagi dalam 14 Bab. Dimulai bab pertama yang mengisahkan kelahiran, masa kecil dan belajar Abuya Cidahu, termasuk tentang silsilah keluarganya yang masih keturunan Sultan Maulana Hasanuddin dan Syarif Hidayatullah ini. 

Selebihnya mengisahkan hikmah-hikmah hidupnya selama menyebarkan ajaran Islam di Banten. Ketenaran Abuya Cidahu sendiri cukup dikenal para kiai sepuh di Jawa, terutama dari kalangan Nahdliyin (NU) dan juga para pejabat pemerintah pusat. Pada bab terakhir dikisahkan tentang wafatnya kiai yang dikenal sebagai Wali Qutb ini, pada awal bulan Oktober 2003 silam.(dtc)


KH Dimyati Banten Meninggal Dunia
Jumat, 3 Oktober 2003 23:29
Jakarta, NU Online
Kyai kharismatik Banten, KH Dimyati (78) yang memimpin Pondok Pesantren Cidahu di Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang Banten, Jumat dini hari meninggal dunia, di kediamannya di Kampung Cidahu.
Salah seorang kerabat almarhum, H Murtado kepada wartawan, usai pemakaman almarhum, Jumat sore mengatakan, beberapa jam sebelum meninggal, kyai yang sering dikunjungi pejabat negara ini sempat memimpin pengajian bersama santri-santrinya sampai pukul tiga pagi.
"Sekitar pukul tiga pagi, kyai kemudian masuk ke kamarnya. Namun, setelah itu Abah (panggilan kyai Dimyati) tidak keluar lagi," kata dia.
Setelah diperiksa, menurutnya, Abah didapati terbaring di tempat tidur, dan sudah meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Dimyati kemudian disebarkan ke kyai yang lain, dan sampai pula ke beberapa pejabat negara, termasuk Wakil Presiden Hamzah Haz yang khabarnya secara khusus mengucapkan bela sungkawa.
"Saya sudah dihubungi Pak Hamzah dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Darsono yang mengucapkan rasa duka citanya yang mendalam," ujar Murtado.
Sementara itu, menurut KH Sangadiah MA, salah seorang penasehat Nahdlatul Ulama (NU) Banten, selama hidupnya, Kyai Dimyati sering dikunjungi para pejabat dan mantan pejabat negara, antara lain BJ Habibie, Hamzah Haz, Akbar Tanjung, Siti Hardianti Rukmana (Tutut), dan mantan presiden Soeharto.
"Bahkan Gus Dur saat masih menjabat presiden rela menunggu almarhum selama dua jam hanya untuk bertemu. Almarhum memang sering dimintai pandangannya oleh para pejabat. Tapi ia tidak mau menerima apapun pemberian dari para pejabat itu," katanya.
Buktinya, jelas KH Sangadiah, Kyai Dimyati pernah mengembalikan dana bantuan dari BJ Habibe. Begitu juga bantuan-bantuan dari Tutut, anak mantan presiden Soeharto, dan para pejabat lainnya.
"Kita sangat kehilangan, mudah-mudahan semua langkah yang ditempuh almarhum dapat dicontoh oleh ulama-ulama lainnya," ujarnya.       
Almarhum yang meninggalkan empat orang istri dan delapan orang anak itu, dimakamkan di pemakanan keluarganya, di Cidahu, Jumat sore sekitar pukul 15.30 WIB.(mkf)

Beberapa Memori Abuya Dimyati

Sebuah kenyataan kerugian yang ana akui betul, yaitu ana memang tidak pernah sempat bertemu langsung dengan Abuya Dimyati, yaitu seorang ulama spiritual sekaligus ulama ilmiyah. Akan tetapi, sedih bukanlah jalan keluar, menceritakan sejarah dan kisah beliau adalah lebih utama. semoga cerita yang ana dapatkan ini dapat menjadi bagian dari potret manaqib agung beliau.
Pada tahun 2010, yaitu ketika acara Bahtsul Masail FBMPP Pare di Kandangan, setelah jalsah terakhir ana mendengarkan cerita dari Gus Munir, pengurus NU Kediri. Ketika itu beliau bercerita bahwa ketika beliau menziarahi Pondok Abuya Dimyati di Banten, beliau melihat sendiri bagaimana didikan Abuya yang sangat tegas dan disiplin terhadap anak-anak beliau. Apatah lagi, beliau mewajibkan semua anak-anaknya hafal bukan sahaja al-Qur'an, bukan saja Nazam dan matan kitab2, bahkan sampai hadis-hadis sekalipun. Istilah yang ana dapatkan ketika itu, TIDAK ADA KOMPROMI SOAL ILMU DAN MENGAJI. Bagaimana beliau menghukum santri adalah lebih kuat beliau menghukum anak beliau sendiri ketika salah. Mungkin inilah yang perlu ditiru dan dirubah oleh kyai-kyai di Jawa Timur khususnya, yaitu agar tidak memanjakan gus-gus ini, kerana dikhawatiri ketika ilmu belum bisa diwarisi sang anak, akan tetapi, sifat kyai itu sudah lekat pada sang anak sebelum ia benar-benar menjadi Kyai.
Dengan ini ana teringat ceramah Syeikh Hisham al-Kabbani di Zawiyah, Damansara Bulan December 2010. Ketika itu, beliau menukil dari kitab Talkhish al-Ma'arif, karangan Imam al-Sya'rani yaitu ulama sufi dan fiqh dari Mesir. Dalam nukilan itu, ada 3 orang yang tidak patut disekeliling seorang SYEIKH @ KYAI. Mereka adalah 1) Anak Syekh. Ini dikarenakan dia lahir-lahir dari kecil sudah melihat orang cium tangan bapaknya, orang-orang segan dengan bapaknya, orang-orang mengagungkan bapaknya. Lalu perkara ini akan menular ke dia, dan dia akan merasa sebagai seorang Kyai sebelum dia Kyai. Akan tetapi, kalau sifat ini dapat ditepisi maka dia akan mewarisi ilmu bapaknya dan bahkan jauh lebih dari bapaknya (kesimpulan ringkas). 2) Istri Syekh dan 3) Khadam Syeikh (Kerana ini bukan tujuan pembahasan maka yang kedua dan ketiga ana skip dulu). Dari kesimpulan ini, ana berpendapat dan mengusulkan kepada Kyai-Kyai di Jawa Timur untuk menghilangkan sifat "memulyakan gus yang masih belum berilmutinggi". Ini adalah agar gus-gus di Jawa Timur dapat berjaya meneruskan pesantren bapaknya dan bahkan menjadi ulama ternama di Nusantara bahkan Dunia.
Salah satu cerita karomah yang diceritakan Gus Munir lagi adalah, di mana ada seorang kyai dari Jawa yang pergi ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani di Irak. Ketika itu, kyai tersebut merasa sangat bangga kerana banyak kyai di Indonesia paling jauh mereka ziarah adalah maqam Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dia dapat menziarahi sampai ke Maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani. ketika sampai di maqam tersebut, maka penjaga maqam bertanya padanya, "darimana kamu (Bahasa Arab)". si Kyai menjawab, dari Indonesia. maka penjaganya langsung bilang, oh di sini ada setiap malam Juma'at seorang ulama Indonesia yang kalau datang ziarah dan duduk saja depan maqam, maka segenap penziarah akan diam dan menghormati beliau, sehinggalah beliau mula membaca al-Qur'an, maka penziarah lain akan meneruskan bacaan mereka sendiri2. Maka Kyai tadi kaget, dan berniat untuk menunggu sampai malam jumaat agar tahu siapa sebenarnya ulama tersebut. Ternyata pada hari yang ditunggu-tunggu, ulama tersebut adalah Abuya Dimyati. Maka kyai tersebut terus kagum, dan ketika pulang ke Jawa, dia menceritakan bagaimana beliau bertemu Abuya Dimyati di maqam Syeikh Abdul Qadir al-Jailani ketika itu Abuya masih di pondok dan mengaji dengan santri-santrinya.
Kembali pada manaqib Abuya Dimyati, ana ingin menceritakan sebuah riwayat tentang karomah Abuya Dimyati yang ana dengar dari Uncle (paman) Zaujah ana dari Bogor, yaitu KH Hasan Basri, Parungsapi, Jasinga, Bogor. Ketika itu, beliau bercerita bahwa pada suatu malam Juma'at, paman ana sedang mengisi minyak kereta di pom bensin (Gas Station) dekat dengan pesantrennya. pada saat yang sama ada ambulans yang sedang mengisi bensin juga. ketika bensin hampir penuh, paman bertanya kepada orang siapa yang ada di dalam ambulans itu. maka seketika penjaga pom bensin kata itu adalah Abuya Dimyati. Beliau lagi sakit dan segera bawa ke pondok. Ambulan itu pun beredar dari pom bensin, maka sejenak setelah selesai isi bensin, paman bergegas menaiki mobil dan mengejar ambulan tersebut, yang ketika itu dalam mobil ada temennya juga. dalam perjalanan, ambulan tersebut berjalan laju dan mobil paman terus lari naik turun bukit dari Jasinga ke Pandegelang yang mengambil masa sekitar 6 jam. Dengan kejar kejaran tersebut, akhirnya ambulan itu pun masuk ke lokasi pondok setelah beberapa detik paman pun masuk lokasi pondok, akan tetapi ambulan itu sudah tidak ada.
Akan tetapi yang ada adalah orang ramai dan mobil-mobil sedang parkir dan semua orang sedang menghadiri persaksian jasad Abuya Dimyati yang ternyata meninggal pada malam tadi sekitar pukul 3 lebih dikit. Ternyata salah satu karamah Abuya telah disaksikan Paman sendiri, di mana hakikatnya, Jasad Abuya sememangnya hanya ada di Banten yaitu di rumahnya, karena anaknya Kak Muntaqo pada hari itu adalah hari resepsinya. Dari mana ambulan itu? Hanya Masya Allah yang dapat dirasai oleh paman.

KEHIDUPAN DI DUNIA INI


Alam semesta kita sangatlah teratur. Miliaran bintang dan galaksi bergerak dalam orbit mereka masing-masing dengan serasi. Galaksi terdiri dari hampir 300 miliar bintang yang saling berpindah sesamanya dan, yang mengagumkan, selama perpindahan dahsyat ini tidak terjadi satu pun tabrakan. Keteraturan tersebut menyebabkan tabrakan tidak terjadi. Lebih hebat lagi, kecepatan benda-benda di alam semesta berada di luar batas imajinasi manusia. Dimensi fisik luar angkasa sangatlah besar jika dibandingkan dengan pengukuran yang digunakan di bumi. Bintang-bintang dan planet-planet, dengan massa miliaran atau triliunan ton, dan galaksi, dengan ukuran yang hanya dapat dipahami dengan bantuan rumus-rumus matematika, seluruhnya berputar dalam jalurnya masing-masing di ruang angkasa dengan kecepatan yang luar biasa.

DAYA TARIK HARTA BENDA DUNIAWI


Sepanjang kehidupan, kita punya cita-cita tertentu untuk dicapai: kekayaan, harta benda, dan kedudukan yang lebih baik, serta pasangan dan anak-anak. Inilah di antara cita-cita yang umum bagi hampir semua orang. Segala rencana dan upaya dikerahkan untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Meskipun satu-satunya fakta yang tidak dapat disangkal adalah bahwa segala sesuatunya cenderung menua dan musnah, manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari keterikatan terhadap benda-benda. Suatu hari sebuah mobil baru akan ketinggalan zaman; karena sebab-sebab alamiah, tanah pertanian yang subur menjadi gersang; seorang yang cantik kehilangan semua pesonanya ketika ia menua. Di atas segalanya, setiap manusia di muka bumi akan mati, meninggalkan segala sesuatu yang dimilikinya. Namun meskipun terdapat fakta-fakta yang tak terbantahkan ini, manusia menunjukkan kecintaan yang tak terhingga kepada harta benda.

RAHASIA HATI

Hati kalau sudah bersih, pandangannya akan menembusi segala hijab-hijab yaitu tabir alam maddiah (benda). Akan tersingkap hijab-hijab itu dan terbanglah ia ke alam ghaib yang maha luas sebatas yang diizinkan oleh Allah Taala. Hati yang benar-benar bersih, di waktu itulah Allah SWT curahkan ke dalamnya perkara atau barang yang berharga dan terlalu bernilai yaitu keimanan, keyakinan, ketaqwaan, hikmah, wahyu, kasyaf, ilmu laduni, firasat dan lain-lain lagi.
Uraian, tafsiran atau penjelasan tentang hal-hal ini akan dibahas secara terperinci, di bawah tajuk masing-masing.

Nama dan Bentuk Roh

Di sini kita akan membincangkan tentang ruhul amri (hati) yakni perbahasan secara diurai dan terperinci tentang perjalanan ruhul tamyiz atau ruhul amri atau qalbun (hati). Yaitu roh yang membedakan antara manusia, jin dan malaikat dengan haiwan.

Setelah dikaji dalam kitab-kitab Islam, didapati ada bermacam-macam nama atau istilah roh yang diberi oleh ulama. Bahkan dalam Al Quran kalau kita lihat ada bermacam-macam nama. Antara yang terkenal ialah roh. Adakalanya ia dipanggil dengan qalbun - hati, fuaadun - hati sanubari, latifatur-rabbaniah atau ruhul amri). Pada orang Melayu ia juga dipanggil hati, nyawa, hati nurani atau hati sanubari. Tetapi yang terkenalnya adalah roh saja.

ILMU RUHANI

Ilmu rohaniah atau ilmu rohani adalah ilmu mengenai roh. Yakni ia mengkaji, memerhati, mengesan dan menilai tentang perjalanan roh. Perkataan rohaniah itu berasal dari perkataan ‘ruhun’. Apakah yang dikatakan roh itu? Untuk mencari jawabannya marilah bersama-sama saya mengembara ke alam rohani ini, dengan izin Allah SWT. Moga-moga saudara-saudari juga turut juga dapat memahaminya melalui pengembaraan kerohanian ini. Untuk itu mari kita kenali apa itu roh. Roh terbahagia kepada dua yaitu:
  1. Ruhul hayah
  2. Ruhul tamyiz

RUHUL HAYAH

Ruhul hayah terdapat pada semua makhluk termasuk manusia, jin, malaikat, binatang dan setiap benda yang bernyawa. Mengikut kajian ahli biologi atau para saintis, batang kayu juga ada roh. Begitu juga pada semua jamadat (benda mati) seperti batu, kayu dan sebagainya.

6 D = Dagang + Doa + Dhuha + Derma = Duit + Dahsyat

Sunan Gresik yang aslinya bernama Maulana Maghribi adalah wali yang paling utama di antara Wali Songo, di mana wali-wali lain adalah anak, cucu, keponakan, dan murid-muridnya. Di zaman mereka, agama Hindu tengah jaya-jayanya, bahkan menjadi agama resmi kerajaan. Sunan Gresik pun coba menarik perhatian orang-orang dengan perdagangan. Misalnya, ia membuka warung makanan dengan harga yang murah, sehingga ramai orang yang mendatangi warungnya. Kemudian, di situlah pelan-pelan ia memperkenalkan Islam.

Mencari Kenalan Mudah, Mencari Kawan Susah

Kalau kita duduk sekampung kita berkenalan dengan orang kampung berjumpa dan bertemu di masjid, kedai, di rumah orang kenduri, di berpapasan jalan, di dalam mengurus keperluan kita,
Itu bukan kawan namanya,
Itu adalah kenalan kita,
Bertemu dan berjumpa di tempat kerja masing-masing
membuat urusan masing-masing,

Susahnya Mencari Kawan yang SETIA

Bukan mudah untuk mendapat kawan yang setia
Dapat berkawan waktu susah dan senang
Di waktu dukacita dan gembira
Di waktu kita buntu fikiran dialah yang memberi pandangan
Ketika tidak ada apa yang hendak dimakan, diberi bantuan
Dapat memberi pertolongan sebelum

KELEMAHAN MANUSIA

Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna dan melengkapinya dengan sifat yang unggul. Keunggulannya dibandingkan seluruh makhluk sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuan intelektualnya yang khas dalam berpikir dan memahami, dan kesiapannya untuk belajar dan mengembangkan budaya tidak perlu dipertanyakan lagi. 
 Pernahkah Anda berpikir, mengapa meski memiliki seluruh sifat yang unggul ini manusia memiliki tubuh yang sangat rentan, yang selalu lemah terhadap ancaman dari luar dan dalam? Mengapa begitu mudah terserang mikroba atau bakteri, yang begitu kecil bahkan tidak tertangkap oleh mata telanjang? Mengapa ia harus menghabiskan waktu tertentu setiap harinya untuk menjaga dirinya bersih? Mengapa ia membutuhkan perawatan tubuh setiap hari? Dan mengapa ia bertambah usia sepanjang waktu? 

Wednesday, March 2, 2011

HARGA sebuah kesuksesan

Judul posting ini sama dengan posting Mas Arif. Di sana Mas Arif mengatakan harga kesuksesan itu ditentukan tiga faktor utama yakni, keberanian bermimpi, merencanakan apa yang kita impikan, serta kesungguhan dan kegigihan dalam bertindak (ACTION).

Namun dalam pilihan ACTION, jalan yang kita lewati tak semulus jalan tol. Kerap ada hambatan, rintangan, dari yang sekecil kerikil sampai (mungkin) sebesar batu karang. Tapi apakah hanya karena itu kita akan berhenti dan menyerah untuk tak lagi ACTION?

5 Hal yang Melejitkan Orang-Orang (Biasa) Menjadi Sukses

Apa benar itu karena takdir? Apa mungkin mereka lebih beruntung dari anda?

Sudahkah anda Menemukan Tujuan Hidup Anda...?

Kiat Meringankan Beban Takdir

Solusi Untuk Yang Sudah Capek Bahkan Putus asa Dalam Menjalani Hidup

Inilah jawaban buat pencari kebahagiaan sejati, pertama carilah mursyid yang wali
 

Berawal dari perenungan, pastinya kita sering merasa jenuh, capek bahkan putusasa menjalani hidup, kayak-kayaknya dunia ini cuma bikin capek. Bayangin abis kepingin yang itu kita kejar dan kerja keras biar dapat, dan setelah akhirnya berhasil mendapatkan apa yang kita mau kita senang, nggak lama bosan sesudah itu cari-cari lagi yang lain atau malah nggak usah dicari ada saja yang harus diurusin , begitu terus terus dan teruuusss… kayaknya antara sadar dan nggak sadar kita ini sudah diperdaya sama urusan dunia yang buntut-buntutnya Cuma bikin capek dan stress. Sempat kepikiran juga, apa Cuma ini maksudnya hidup?! 
Kok kayaknya nggak worthy banget bercapek-capek ria hanya buat kesenangan sesaat.Sering juga rasa kesepian datang bikin sesak dada, sekalipun di sekeliling kita ada keluarga dan segelintir teman kita masih saja merasa sendiri kesepian,kalau sudah begitu cuma bisa nangis pikiran pun ngelantur kemana-mana sampai-sampai kepikiran ke Tuhan Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Dia yang tidak beranak dan tidak diperanakkan..Dia yang "sendirian" sebelum alam semesta dan seluruh makhluk Dia ciptakan.