Cahaya diatas Cahaya
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara.
Semua Bertasbih
Tidaklah kamu mengetahui bahwasanya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Dia mengetahui keadaan kamu
Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia sangat mengetahui keadaan kamu. Dan mengetahui pula isi hati kamu.
Kesenangan sesaat
Dan kesenangan-kesenangan yang mereka meni'matinya,demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.
Yakinlah
Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.
Anugerah dan Rahmat-Nya
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan
Mereka tidak memberi manfaat
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki keburukan terhadapku, padahal mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku?
Langit bertasbih
Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Karunia Alloh
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Laut terbelah
Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.
Dia mengerakkan awan
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.
Dia menurunkan gumpalan es
Dan Allah menurunkan butiran-butiran es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Tanda orang berakal
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Monday, February 28, 2011
DZIKIR DAN SHOLAT
KELEBIHAN ORANG BERTAQWA
DZIKIR DAN TAQWA
Seorang Guru Mursyid adalah sebagai penyalur rahmat Allah, inayah Allah maghfiroh Allah, Cahaya Allah bagi siapa saja yang menginginkan. Oleh karena itu kita datang ke tempat ini untuk menerima limpahan tersebut. Siapkanlah diri kita. Jika diibaratkan sebagai sebuah ember jadilah ember yang tidak bocor, terbuka siap menerima limpahan meskipun ember jelek. Jangan jadi ember yang terbalik. Limpahan tersebut salah satunya adalah pengampunan dari
MANAQIB SURYALAYA
Manaqib adalah suatu bentuk kegiatan khidmat amaliah dan ilmiah, dan sudah melembaga dan membudaya di tengah sebagian besar masyarakat Islam Indonesia. Terutama sekali di kalangan ikhwan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Kegiatan khidmat itu merupakan bagian pengamalan dan pengenjawantahan dari Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah. Pelaksanaannya secara rutin sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan bertempat di majlis-majlis manakiban dan khotaman. Manaqib itu sendiri berasal dari bahasa Arab, dari lafad “manqobah” yang berarti : kisah tentang kesolehan dan keutamaan ilmu dan amal seseorang. Syaikh Abdul Qodir Jaelani pernah berkata : Susunan acara manakiban sebagai berikut : 1. Pembukaan 2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an 3. Pembacaan Tanbih 4. Tawasul 5. Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Jaelani 6. Da’wah/Tabliqul Islam oleh Mubaligh Pondok Pesantren Suryalaya 7. Pembacaan Sholawat Bani Hasyim 3 (tiga) kali | |
Demikianlah pelaksanaan manaqib, yang dapat menciptakan dan mewujudkan kondisi dinamis, serta tata nilai yang berharga, untuk itulah perlu adanya usaha yang sungguh-sungguh dan terus menerus dikembangkan dan dilestrarikan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. |
Wasiat abah Anom
- Jangan membenci kepada ulama yang sejaman
- Jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain
- Jangan memeriksa murid orang lain
- Jangan mengubah sikap walau disakiti orang
- Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu
TANBIH
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian.
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid : berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara, agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
- Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
- Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan, kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah).
- Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yahng lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
- Terhadap fakir-miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluk lainnya.”
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupun negara".
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram, gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Amin.
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan
Dzikir Dapat Menyeimbangkan Jiwa
Agar bisa terbebas dari sengsara…. dzikir saja tidak cukup. Karena selain berdzikir kita juga harus berusaha berpikir yang benar dan merenung yang benar Jika tidak, maka (maaf) dzikir pun hanya menjadi pekerjaan yang sia-sia belaka.
IJAZAH KITAB MANAQIB “JAWAHIRUL MA’ANIY”
HIZBUL QUR’AN
WIRID REZEKI LANCAR
AMALAN BERTEMU RUH ORANG YANG DIRINDUKAN
INTI TENAGA DALAM BATANG TUBUH MALAIKAT 16
KASYF MA’NAWI SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI
HIZIB AYAT KURSY
WIRID PARA MALAIKAT HAMALATUL ‘ARSY
KHATM KHAWJAKAN