Cahaya diatas Cahaya
Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara.
Semua Bertasbih
Tidaklah kamu mengetahui bahwasanya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Dia mengetahui keadaan kamu
Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia sangat mengetahui keadaan kamu. Dan mengetahui pula isi hati kamu.
Kesenangan sesaat
Dan kesenangan-kesenangan yang mereka meni'matinya,demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.
Yakinlah
Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.
Anugerah dan Rahmat-Nya
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan
Mereka tidak memberi manfaat
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki keburukan terhadapku, padahal mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku?
Langit bertasbih
Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Karunia Alloh
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Laut terbelah
Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.
Dia mengerakkan awan
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.
Dia menurunkan gumpalan es
Dan Allah menurunkan butiran-butiran es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Tanda orang berakal
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Saturday, August 20, 2011
MELALUI BERDO’A
Wednesday, August 10, 2011
KEMUDAHAN REZEKI DARI SEMUA ARAH
Cara- caranya :
• Selama 40 HARIselalu menolong orang setiap harinya walau hanya mencabutkan satu rumput
orang atau membuang duri dijalan.
• Selama 40 HARI kalau ada selalu sedekah walau hanya sedikit makanan atau seteguk air
pada yang memerlukan. Untuk lebih mudahnya setiap hari menaruh kendi/ceret air minum
di tempat umum biar diminum orang yang kehausan.
• Selama 40 HARI jangan sampai menderhaka atau menyakiti hati orang.
Sunday, August 7, 2011
MEMBANGUN HARAPAN DALAM HIDUP
Selanjutnya, membangun harapan dalam hidup melalui sikap syukur akan membuat kita senantiasa berpengharapan kepada Alloh tanpa batas.Alloh tampil kepada kita sebagai as-Shomad,tempat harapan.Secara kejiwaan,adanya harapan adalah pangkal kebahagiaan yang amat penting.Dan harapan itulah yang membuat manusia merasa lapang dalam hidup dan mampu bertahan terhadap tantangan dan pancaroba.Seperti dikatakan dalam sebuah ungkapan bijak,"Alangkah sempitnya hidup ini jika tidak karena lapangnya harapan".Dan harapan yang akan melapangkan hidup itu ialah "harapan" kepada Alloh,Yang Maha Tinggi,yang Transendetal.Harapan kepada Tuhan adalah dangkal dan bersifat jangka pendek, atau malah bernilai semu semata,yang banyak mengecoh manusia zaman modern.
Martin Lings ( Abu Bakr Siraj ad-Diin), seorang Muslim Inggris ahli tasauf mengatakan"Sebenarnya,ungkapan bahwa " Manusia tidak dapat hidup tanpa harapan" terbukti seluruhnya sangat benar.Hanya setelah sebagian besar manusia tidak lagi percaya kepada kemungkinan suatu kemajuan "vertikal", yaitu kemajuan pribadi menuju Yang Abadi dan Yang Mutlak,maka manusia mulai mengarahkan harapannya untuk "kemajuan" secara horizontal yang samar-samar lalu meragukannya tidak saja dari segi kemungkinannya [untuk terwujud],tapi juga dari segi apakah hal itu memang diinginkan-dengan asumsi bahwa hal itu akan merupakan hasil dari kecenderungan yang sekarang berlaku- dan yang bagaimanapun juga tidak akan ada orang yang bakal pernah bebas untuk menikmatinya dalam jangka waktu lebih dari beberapa tahun, yaitu masa singkat hidup manusia".
Sikap bersyukur tentu saja ditujukan kepada Alloh,sebagaimana diisyaratkan dalam lafal hamdalah.Tetapi karena begitu banyak kebaikan yang kita sendiri peroleh dari bersyukur kepada Alloh itu yang justru akan memberi kita kebahagiaan, maka jika kita bersyukur maka sesungguhnya kita bersyukur kepada diri sendiri.Alloh tidak perlu bersyukur kepada sikap bersyukur kita,sebagaimana Dia juga tidak memerlukan pujian kita (Qs.Lukman/31:12;al-Naml/27:40).Seperti halnya keseluruhan agama itu sendiri bukanlah untuk "kepentingan" Alloh,melainkan untuk kepentingan manusia,maka demikian pula sikap bersyukur kepada-Nya.