Wednesday, September 7, 2011

Selamat Jalan Abah..

TASIKMALAYA – Pendiri Inabah yang juga sesepuh Ponpes Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang akrab dipanggil Abah Anom meninggal dunia kemarin sekitar pukul 11.50 WIB.

Ulama kharismatik ini meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tasikmalaya Medical Centre (TMC). Ulama yang sering menerima kunjungan dari tokohtokoh Tanah Air ini memang sudah lama mengidap penyakit jantung dan kondisi fisiknya memang sudah sangat lemah. Abah Anom lahir pada 1 Januari 1915. Dokter RS TMC Viktor Sugiarta mengatakan, ulama kharismatik tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.00 WIB.Tim medis yang langsung menangani tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena ketika tiba di rumah sakit, Abah Anom sudah meninggal dunia.
”Pemeriksaan hanya dilakukan untuk memastikan. Namun,kami yakin beliau telah meninggal dalam perjalanan datang ke sini,”kata Viktor. Anak kelima pasangan Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad atau Abah Sepuh, pendiri Pesantren Suryalaya, dan Juhriyah ini dikenal sangat cerdas.Saat usianya masih belia dan sepeninggal ayahnya beliau memimpin pesantren. Hasil belajarnya ke sejumlah pesantren dan lama bermukim di Mekkah, Abah Anom menguasai sejumlah bahasa.

Beliau juga mengamalkan ilmu keagamaannya untuk kepentingan masyarakat dengan mendirikan pendidikan berbasis pesantren. Hingga akhirnya di samping mendirikan bidang pendidikan berbasis pesantren, beliau juga mendirikan pondok remaja Inabah atau pondok yang khusus memberikan pendidikan terhadap sejumlah remaja yang ketergantungan narkoba dengan berbagai metode yang diterapkan. Penanggung Jawab Harian Ponpes Suryalaya KH Zainal Abidin Anwar menjelaskan, pondok remaja Inabah dirintis sejak 1968 dan diresmikan pemerintah pada 1980.

Hingga 2000 Inabah telah merehabilitasi 300.000 korban narkoba.Catatan tersebut berasal dari 31 Inabah, baik yang berada di dalam negeri ataupun luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. ”Kegiatan ini dilakukan karena pesantren ingin bermanfaat juga bagi masyarakat luas dalam pengabdiannya. Selain itu, kegiatan lainnya pun dilakukan seperti pengajian mingguan, bulanan, dan sebagainya,” papar Zainal. Gaya Abah Anom dalam memimpin pesantren membuat para tokoh di Tanah Air hormat. Para mantan presiden atau wakil presiden pernah ”sowan”ke Ponpes Suryalaya.

Mantan Presiden Suharto pada 1995 didamping menteri sekretaris negara saat itu,Moerdiono,pernah mengunjungiAbahAnom.Pada 2004 jelang pemilihan presiden, Megawati Soekarno Putri didamping tokoh Partai Golkar Akbar Tandjung juga berkunjung ke kediaman Abah Anom. Jusuf Kalla ketika ingin mencalonkan diri sebagai presiden pada 2009 juga berkunjung ke Abah Anom.Pada kunjungan Kalla waktu itu ada peristiwa kecil. Kalla saat pidato menjatuhkan gelas di podium hingga pecah.

Presiden SBY jelang Pilpres 2009 pun tak mau ketinggalan melakukan silaturahmi ke Abah Anom. Pada usia 23 tahun Abah Anom menikah dengan Euis Siti Ru’yanah lantas tinggal di Mekkah selama tujuh bulan. Sepulangnya dari Mekkah, pengetahuan keagamaan Abah Anom semakin mendalam. Sepulangnya dari Mekkah, beliau mampu menguasai tafsir,hadis, fikih,kalam,dan tasawuf.Beliau sangat fasih berbahasa Arab.

Dalam pidato dan khotbahnya, dia kadang menggunakan bahasa Sunda sehingga bisa mendekatkan dengan masyarakat. Jenazah Abah Anom akan dimakamkan di makam keluarga di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya.Namun, pemakamannya belum pasti karena masih menunggu salah nanang kuswara

Selamat jalan Abah.., smoga Alloh menerima sgala Darma Baktimu di muka bumi ini, amiin.
_seorang anaknya yang berada di luar negeri.  

0 comments:

Post a Comment