Cahaya diatas Cahaya

Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara.

Semua Bertasbih

Tidaklah kamu mengetahui bahwasanya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan juga burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui cara ibadah dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

Dia mengetahui keadaan kamu

Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia sangat mengetahui keadaan kamu. Dan mengetahui pula isi hati kamu.

Kesenangan sesaat

Dan kesenangan-kesenangan yang mereka meni'matinya,demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.

Yakinlah

Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.

Anugerah dan Rahmat-Nya

Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan

Mereka tidak memberi manfaat

Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain Nya jika Allah Yang Maha Pemurah menghendaki keburukan terhadapku, padahal mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku?

Langit bertasbih

Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Karunia Alloh

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Laut terbelah

Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan.

Dia mengerakkan awan

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.

Dia menurunkan gumpalan es

Dan Allah menurunkan butiran-butiran es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.

Tanda orang berakal

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Wednesday, October 26, 2011

PENTINGKAH BERTAREKAT..?

Dewasa ini perkembangan tarekat-tarekat sufi di negara-negara dunia mengalami kemajuan yang cukup signifikan, meski disisi lain acap kali praktek-praktek tarekat sufi sering mendapat kritikan pedas bahkan asumsi miring oleh sebagian umat muslim. Tudingan-tudingan miring seperti bidah, sesat dan semacamnya ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang prakek-praktek tarekat sufi. Karena mereka mendapatkan informasi dari hanya membaca tulisan-tulisan pemikir atau membaca buku-buku saja tanpa terjun langsung dalam praktek tarekat. Sudahlah penulis tidak ingin membahas itu.

Kami hanya ingin memberi sedikit informasi tentang tarekat kepada saudara-saudara muslim supaya dapat menyaring informasi secara adil dan bijak karena penulis sendiri adalah aktifis salah satu tarekat Ad Dusuqiyah Al-Muhammadiyah -tarekat yang mu’tabar di majlis sufi di Mesir, negara asal perkembangan tarekat itu- dan sekarang di Indonesia telah mengantongi restu dari Maulana Al-Habib Lutfi bin Hasyim bin Yahya selaku Rais Amm Jamiyah Ahli Al Thariqah Al-Muktabarah Al- Nahdliyyah (JATMANU).

Saturday, October 22, 2011

Kedudukan Perempuan Dalam Pandangan Imam Ali Ra

Meski perempuan pada dasarnya memiliki fisik yang lemah dan lembut, namun ia memiliki perasaan dan naluri yang kuat, yang diciptakan oleh Allah swt guna mengemban tugas pendidikan dan pengajaran masyarakat untuk menghantarkan umat manusia kepada kesempurnaan. Allah swt menciptakan perempuan, yang merupakan manifestasi keindahan Ilahi, yang juga tempat kaum lelaki memperoleh ketenangan dan ketentraman, dalam rangka menghiasi rumah dan keluarga dengan pancaran kasih sayang dan kelemah lembutannya. Imam Ali as berkata, "Perempuan adalah bagaikan sekuntum bunga yang menebar keharuman."

Berdasarkan pernyataan Imam Ali as ini, perempuan seperti bunga yang harus dijaga dan dipelihara agar tetap segar dan dan bugar, sehingga lembaga keluarga akan terhias oleh keindahannya dan tersirami oleh kesegarannya. Oleh karena nilai dan posisi perempuan yang diberikan oleh Islam, maka banyak sekali perintah yang menekankan, pemuliaan, penghormatan dan kecintaan kepada perempuan. Agama Islam memberikan penghormatan kepada perempuan dari posisinya sebagai perempuan. Dalam masalah ini, Imam Ali as menukil dari Rasul Allah saw, mengatakan, "Seseorang tidak akan menghormati kaum perempuan, kecuali jika orang tersebut berjiwa besar dan mulia. Dan seseorang tidak akan merendahkan kaum perempuan, kecuali jika orang itu berjiwa rendah dan hina." Berkenaan dengan ibu, yang tak lain adalah

Thursday, October 13, 2011

Sholawat Bani Hasyim

Sholawat ini banyak manfaatnya untuk kepentingan dunia akherat. Sholawat ini adalah kesukaan Syaikh Mursyid Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad ra. Dan Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin, ra. Dan dianjurkan bagi seluruh murid murid Thoreqot Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya untuk mengamalkannya.

Alkisah Syaikh Mursyid Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh, beliau ayah dari Abah Anom Suryalaya) berguru kepada Syaikh Kholil Bangkalan Madura. Abah Sepuh berguru terekat kepada Syaikh Kholil dan telah mendapat ijasah khusus Shalawat Bani Hasyim seperti yang tertulis diatas.
Kemudian Abah Sepuh pulang ke dari Pulau Madura naik perahu tanpa

Ketika Iblis Membentang Sajadah di Masjid

Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. "Hai, Blis!", panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : "Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!", jawab Iblis ketus.
"Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci,Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!", Kiai mencoba mengusir.

Meredefinisi Kesuksesan

Semua diantara kita pasti akan sependapat jika saya mengatakan bahwa kita semua mempunyai keinginan yang sama dalam hidup kita ini yaitu ingin mencapai keberhasilan / sukses yang setinggi-tingginya dan selalu beruntung, berlimpah rejeki.
Setiap orang memiliki paradigma yang berbeda tentang arti sebuah kesuksesan karena pada dasarnya kesuksesan dapat menjadi milik kita semua hanya saja kita sering tidak tahu bagaimana cara meraihnya.
Kesuksesan adalah derajat keberhasilan seseorang dalam pemenuhan subjective terhadap kebutuhan hidupnya (material maupun spiritual baik secara quantitative maupun qualitative). Mengejar kesuksesan hidup (secara keseluruhan) memang merupakan idaman bagi setiap orang. Yang menjadi permasalahan, adalah bahwa kesuksesan itu kerap kali terasa sebagai sesuatu hal yang tidak mudah atau bahkan

Wednesday, October 12, 2011

Seputar Masalah Tidur

Tips Agar Bisa Bangun Lebih Pagi
Karena jadwal lembur dan pekerjaan yang menggunung, kadang membuat Anda sulit bangun pagi.
Minggu, 21 Februari 2010, 16:05 WIB
Irina Damayanti, Lutfi Dwi Puji Astuti
VIVAnews - Sulit bangun pagi dan selalu lembur di malam hari pasti membuat kenyamanan tidur Anda terganggu.

Cobalah untuk melatih diri tidur lebih awal, agar Anda bisa bangun pagi dengan segar. Rutinitas pekerjaan pun tidak akan terganggu bila Anda rutin melakukan tidur lebih awal. Berikut tips cara mudah bangun pagi tanpa harus merasa terpaksa dan tersiksa.

   
* Buatlah rutinitas malam hari

Untuk bisa bangun lebih awal, salah satu kuncinya adalah tidur lebih wajar. Lakukan rutinitas malam hari yang bisa merangsang rasa kantuk. Mulailah dengan mandi air hangat, minum secangkir teh chamomile, lakukan pernapasan dalam atau berbaringlah di tempat tidur dengan berselimut atau
    * Matikan TV dan komputer

Televisi dan internet bisa merangsang Anda untuk melakukan banyak kegiatan di malam hari. Jangan menonton TV di tempat tidur dan berhenti berselancar di internet mulai pukul 20.00 WIB.

 
   * Hindari kafein

Sembilan belas cangkir kopi di siang hari mungkin bisa menjadikan Anda seperti burung hantu di malam hari. Mulailah berhenti mengonsumsi kopi setelah pukul 16.00 WIB jika tidur Anda di malam hari tidak ingin terganggu.

   
* Jangan konsumsi makanan berat di malam hari

Makan berat sebelum tidur dapat mengganggu ritual tidur dan membuat Anda lebih sulit bangun di pagi hari. Tetaplah melakukan aktivitas makan malam. Tapi ingat jangan mengonsumsi makanan dengan porsi yang berat. Konsumsi sup, semur vegetarian atau bisa juga dengan salad hangat dengan komposisi sayuran di malam hari. Ini lebih baik daripada Anda mengonsumsi banyak lemak seperti daging.

   
* Buka tirai sebelum matahari terbit

Jika Anda ingin bangun lebih pagi, mintalah bantuan pada siapapun untuk membuka tirai Anda sebelum matahari terbit. Masuknya cahaya matahari ke dalam kamar tidur sangat baik, selain sebagai sirkulasi udara, sinar matahari juga bisa membangunkan tidur Anda.

   
* Kenali motivasi bangun di pagi hari

Pikirkan hal positif apa yang bisa memotivasi Anda untuk bangun lebih awal. Anda memerlukan alasan untuk melakukan sesuatu agar menjadi sukses, bukan hanya alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang lain. Tulis dalam buku harian atau secarik kertas, aktivitas apa yang akan Anda mulai di pagi hari. Letakkan di samping tempat tidur Anda. Pasang alarm, tepat sebelum aktivitas Anda mulai di pagi hari.


    *
Membuat janji pagi

Adanya jadwal pertemuan pagi bisa melatih Anda untuk selalu bangun lebih awal. Kewajiban untuk bangun lebih awal, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Anda akan menganggap diri punya tanggung jawab jika Anda tahu bahwa kehadiran Anda sedang dinanti banyak orang.

   
* Beri hadiah pada diri sendiri

Jika Anda adalah tipe orang yang menanggapi imbalan untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tips ini sangat penting. Berikan diri Anda hadiah sederhana seperti secangkir kopi di kafe favorit atau 15 menit membaca blog sebelum Anda melompat ke kamar mandi, tapi begitu Anda sudah melakukan kerja keras dan melakukan berbagai hal besar, manjakan diri Anda sebelum pergi ke kamar tidur. Berikan diri Anda sedikit imbalan, seperti pijatan lembut atau minum secangkir teh.

Mitos Membayar Hutang Tidur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidur adalah salah satu cara istirahat yang paling baik karena saat tidur, kita bisa mengembalikan seluruh fungsi organ tubuh. Namun, tidak semua orang bisa tidur dengan "benar", dan bangun dalam keadaan bugar keesokan paginya.

Lalu apa sih penyebabnya? Hal ini disebabkan kita seringkali salah mengartikan mitos-mitos tentang tidur, khususnya dalam hal membayar "utang" tidur akibat kurangnya jatah tidur sebelumnya. Ini beberapa di antaranya :

1. Tidur kurang dari 1 jam per hari tidak mempengaruhi aktivitas Anda.
Hal ini adalah mitos. Anda mungkin tidak akan

Friday, October 7, 2011

Nasehat Imam Al-Ghazali Untuk Pelajar


Demikian petuah masyhur guru Imam Syafii, Waqi’. Ibnu Mas’ud r.a., salah satu Sahabat Nabi saw pernah berwasiat, bahwa hakekat ilmu itu bukanlah menumpuknya wawasan pengetahuan pada diri seseorang, tetapi ilmu itu adalah cahaya yang bersemayam dalam hati.
Kedudukan ilmu dalam Islam sangatlah penting. Rasulullah saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi hingga semut dalam tanah, serta ikan di lautan benar-benar mendoakan bagi pengajar kebaikan”. (HR. Tirmidzi).Mengingat kedudukannya yang penting itu, maka menuntut ilmu adalah ibadah, memahaminya adalah wujud takut kepada Allah, mengkajinya adalah jihad, mengajarkannya adalah sedekah dan mengingatnya adalah tasbih. Dengan ilmu, manusia akan mengenal Allah dan menyembah-Nya. Dengan ilmu, mereka akan bertauhid dan memuja-Nya. Dengan ilmu, Allah meninggikan derajat segolongan manusia atas lainnya dan menjadikan mereka pelopor peradaban.

Sunday, September 18, 2011

Menjadi Manusia Pilihan

Allah SWT. berfirman di dalam al-Qur’an surat al-Isra : 78 :”Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Menurut para ahli tafsir bahwa shalat Subuh itu disaksikan oleh para malaikat, baik para malaikat penjaga malam yang baru selesai tugas dan juga oleh para makaikat yang akan melaksanakan tugas di siang hari. Banyak alasan mengapa orang tidak mau shalat Subuh berjamaah. Satu sisi alasannya berat dan lainnya adalah ringan. Apalagi kalau shalat Dzuhur tidak bisa berjamaah dengan alasan waktu kerja dan mencari nafkah. Padahal waktu kerja itu bisa diatur. Misalnya dari pagi sampai pukul 11.30 WIB agar bisa berjamaah. Sehingga apabila ada anak buah keluar pukul 11.30 langsung dimarahi bosnya.

Wednesday, September 7, 2011

Selamat Jalan Abah..

TASIKMALAYA – Pendiri Inabah yang juga sesepuh Ponpes Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat,KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang akrab dipanggil Abah Anom meninggal dunia kemarin sekitar pukul 11.50 WIB.

Ulama kharismatik ini meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tasikmalaya Medical Centre (TMC). Ulama yang sering menerima kunjungan dari tokohtokoh Tanah Air ini memang sudah lama mengidap penyakit jantung dan kondisi fisiknya memang sudah sangat lemah. Abah Anom lahir pada 1 Januari 1915. Dokter RS TMC Viktor Sugiarta mengatakan, ulama kharismatik tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.00 WIB.Tim medis yang langsung menangani tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena ketika tiba di rumah sakit, Abah Anom sudah meninggal dunia.

Mulai beramal...!

Yang disebut dengan amalan adalah suatu pekerjaan (aksi) yang dilakukan berulang-ulang (dawam), istiqomah dan konsisten. Bulan misalnya, mengelilingi bumi berulang-ulang, demikian pula bumi, planet lain bahkan matahari sekalipun. semua yang diciptakan Allah pada dasarnya bergerak. dan Allah sudah menentukan amalan setiap makhluk, dalam hal ini gerakan berulang yang dilakukannya. Semua makhluk yang berfikir setuju bahwa diam itu tidak menghasilkan apa-apa.
Imam Al-Ghazali pernah berkirim surat kepada murid kesayangannya yang isinya :" Hai anak, jangan engkau hidup miskin amal, sebab setinggi langit ilmumu tidak bermanfaat jika tak kau barengi dengan amal, jika dalam hatimu berangan-angan ingin dapat rahmat dari Allah sedangkan engkau diam, maka, malanglah engkau, malang." Allah hanya membalas apa yang kita usahakan/amalkan.
Di saat dikepung oleh musuh dan tidak berdaya , Allah menyuruh Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut, maka laut itupun terbelah dan Musa "selamat". Pertanyaan kita adalah, mengapa Allah menunggu tongkat Nabi Musa untuk membelah laut ? bukankan Kekuasaan-Nya bisa membelah laut tanpa tongkat. Itu semua pertanda bahwa pemberian/ anugerah Allah itu dekat dengan orang yang berusaha dalam hal ini beramal.
Jangan kita terlalu berharap akan pepatah "Pucuk dicinta ulam tiba", tetapi baiknya kita pakai ucapan orang-orang suci yang berkata " siapa mengetuk akan dibukakan, siapa meminta akan diberi, siapa memohon akan dikabulkan".
Berikut adalah beberapa amalan yang baiknya kita lakukan supaya kita menjadi kaya atau setidaknya mendapatkan perubahan dalam kehidupan kita, dan semua sudah terbukti, ingat..!!! usaha tanpa do'a adalah sombong, doa tanpa usaha adalah kosong. Maka beramallah, jangan diam sebab diam itu tidak menghasilkan apa-apa dan membuat kita semakin terpuruk.
Berikut dibawah ini beberapa amalan yang patut anda rutinkan, Insya Alloh akan ada keberkahan buat kehidupan anda, kuncinya hanya satu yakin, yakin dan yakin.
1. Amalan dengan Basmalah
2. Amalan dengan Fatihah

3. Amalan dengan al-Ikhlas

4. Amalan dengan Yasiin

5. Amalan dengan Waqiah

Saturday, August 20, 2011

MELALUI BERDO’A

Mungkin ada baiknya jika pembahasan ini di mulai dengan menelaah sejenak arti kebahasaan (etimologis) perkataan Indonesia do’a, sudah jelas ia dipinjamkan dari kata-kata Arab du’a yang sesungguhnya satu akar dengan kata-kata Arab da’wah.Kata-kata itu mempunyai arti kebahasaan sekitar “menyeru atau mengajak”.Kata-kata Indonesia “dakwah” jelas berarti “ajakan”, yaitu ajakan kepada jalan Alloh, jalan kebaikan.Tetapi, perkataan”dakwah” juga digunakan dalam makna “seruan”, sama persis dengan perkataan “du’a”.Maka, seperti telah dikutip diatas, terdapat firman bahwa Alloh akan menjawab seruan (da’wah) orang yang berseru jika ia berseru kepada-Nya.
Maka dari itu hendaknya manusia menjawab (seruan) Alloh dan beriman kepada-Nya agar mereka menemukan jalan hidup yang benar (Qs.al-Baqarah/2:186).Bahkan, juga difirmankan bahwa manusia harus menjawab Tuhan dan Rasul-Nya bila Dia menyeru kepadanya kearah sesuatu yang akan memberinya hidup sejati (Qs.al-Anfal/8:24)
Oleh karena itu, berdo’a sesungguhnya lebih daripada sekedar memohon atau meminta sesuatu.Berdo’a adalah terutama untuk menyeru Alloh, membuka komunikasi dengan Sang Maha Pencipta dan memelihara komunikasi itu.Berdo’a adalah untuk mengorientasikan diri kepada Alloh, asal dan tujuan hidup manusia dan seluruh alam. (bersambung)

Wednesday, August 10, 2011

KEMUDAHAN REZEKI DARI SEMUA ARAH

Untuk mendapatkan rezeki yang mudah dan melimpah ruah dengan cara yang tidak mengandung unsur syirik maka seseorang boleh beramal seperti dibawah ini dengan ikhlas sesuai tata cara.
Cara- caranya :
• Selama 40 HARIselalu menolong orang setiap harinya walau hanya mencabutkan satu rumput
orang atau membuang duri dijalan.
• Selama 40 HARI kalau ada selalu sedekah walau hanya sedikit makanan atau seteguk air
pada yang memerlukan. Untuk lebih mudahnya setiap hari menaruh kendi/ceret air minum
di tempat umum biar diminum orang yang kehausan.
• Selama 40 HARI jangan sampai menderhaka atau menyakiti hati orang.

Sunday, August 7, 2011

MEMBANGUN HARAPAN DALAM HIDUP

" Apabila telah datang pertolongan Alloh dan kemenangan [ telah berada di tanganmu ], dan kamu lihat manusia masuk Agama Alloh dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan-Mu dan mohonlah ampun kepada-Nya.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat." (Qs.an Nashr 1-4)

Dalam surat an-Nashr yang telah kita kutip di atas, dapat dibaca bahwa Nabi saw diperintahkan untuk bertasbih dan memuji Tuhan-Nya. Memuji Tuhan adalah Formula kesyukuran yang paling penting, yang kalimat lengkapnya membentuk Hamdalah, yaitu ucapan " Al-hamdulillah " ( segala puji bagi Alloh ), dan mengucapkan atau membaca Formula itu disebut " Tahmid ". Tasbih sendiri, yang Formulanya ialah “Subhanalloh” ( Maha Suci Alloh ) dapat dipandang sebagai pendahuluan logis bagi Tahmid (pujian). Sebab Tasbih mengandung makna pembebasan diri dari buruk sangka kepada Alloh, atau “pembebasan” Alloh dari sangka manusia.

Oleh karena itu, sebenarnya Tasbih memiliki semangat dan makna yang sama dengan “Istighfar”, sebab, dosa apa kiranya yang lebih membahayakan kesejahteraan ruhani kita dari pada dosa buruk sangka kepada Alloh ? sungguh, dalam kitab suci, buruk sangka kepada Alloh disebutkan sebagai salah satu perangai orang-orang yang ingkar kepada-Nya –kafir- (lihat Qs 3:154, 48:6).

Jadi Tasbih sesungguhnya permohonan ampun kepada Alloh atas dosa buruk sangka manusia kepada-Nya. Dan buruk sangka kepada Alloh dapat mengancam manusia setiap saat. Sumber buruk sangka kepada-Nya itu antara lain ialah ketidak mampuan manusia “memahami” Tuhan, karena sepintas lalu manusia, misalnya menerima “nasib” (Arab: nashiib, artinya “Pembagian”) dari Tuha yang menurut kita sebagai manusia “tidak seharusnya” kita terima. Sebabnya adalah, misalnya, manusia merasa telah “berbuat baik” dengan menjalani Perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Jika benar demikian, maka sesungguhnya kita telah terjerembab ke dalam bisikan syetan yang paling berbahaya.
Pertama, kita merasa telah berbuat baik.
Kedua, kita merasa berhak “menagih” kepada Tuhan bahwa perbuatan baik kita itu “semestinya” mendapatkan balasan kebaikan pula.
Ketiga, karena itu kemudian kita “Protes” atau “tidak terima” bahwa kita mengalami hal-hal yang “tidak cocok” dengan semestinya.

Ini semua akan berujung kepada kesombongan (istikbar, takabbur) dan tinggi hati (inad) yang merupakan dosa pertama dan paling berbahaya pada makhluk. Hal ini dilambangkan dan diteladankan pada kesombongan dan ketinggian hati Iblis ketika menolak perintah Tuhan untuk mengakui keunggulan Adam dan bersujud kepadanya, suatu penuturan dalam kita suci yang amat terkenal. Itu semua sebagai dosa buruk sangka kepada Alloh harus dihapus dengan Tasbih.

Maka Tasbih merupakan pendahuluan bagi Tahmid. Sebab Tahmid, Memuji Alloh, yang sebenarnya tidak akan terwujud sebelum terlebih dahulu membebaskan diri dari buruk sangka kepada-Nya itu.
Tasbih adalah proses yang kita perlukan untuk menghapus pesimisme dan pandangan Negative kepada Alloh. Tasbih adalah Proses meratakan jalan agar tidak ada halangan berupa sikap-sikap tidak berpengharapan kepada Alloh. Dan hanya setelah jalan rata serta bebas dari halangan itu maka dapat dilanjutkan dengan Tahmid, Memuji Alloh, menghayati kebaikan Alloh melalui Kasih Sayang-Nya kepada kita.
Penghayatan akan Tuhan sebagai Yang Maha Terpuji, Maha Baik, Maha Pengasih dan Maha Penyayang adalah bentuk religiositas [ Keruhanian ] yang amat berpengaruh kepada perolehan kebahagiaan seseorang. Disini, ada segi yang sangat halus dan mungkin sulit difahami, yaitu menurut hadits Qudsi [firman Alloh lewat pengkalimatan oleh Nabi saw] yang mengatakan bahwa, Alloh mengikuti persangkaan hamba-Nya, bila hamba-Nya berprasangka baik, maka Dia pun akan menganugerahkan kebaikan kepada hamba-nya itu [ Ana ‘inda dhanni ‘abdibii].
Dan persangkaan kepada Alloh yang paling baik ialah persangkaan bahwa Dia merupakan Maha Kasih kepada kita. Sebab Alloh sendiri dalam kitab suci memfirmankan bahwa sifat Kasih atau Rahmah adalah sifat yang “dipastikan” atau “diwajibkan” atas diri-Nya, dan bahwa sifat kasih itu meliputi atau mencakup segala sesuatu (Qs. 6 : 12, 7:156).

Selanjutnya, membangun harapan dalam hidup melalui sikap syukur akan membuat kita senantiasa berpengharapan kepada Alloh tanpa batas.Alloh tampil kepada kita sebagai as-Shomad,tempat harapan.Secara kejiwaan,adanya harapan adalah pangkal kebahagiaan yang amat penting.Dan harapan itulah yang membuat manusia merasa lapang dalam hidup dan mampu bertahan terhadap tantangan dan pancaroba.Seperti dikatakan dalam sebuah ungkapan bijak,"Alangkah sempitnya hidup ini jika tidak karena lapangnya harapan".Dan harapan yang akan melapangkan hidup itu ialah "harapan" kepada Alloh,Yang Maha Tinggi,yang Transendetal.Harapan kepada Tuhan adalah dangkal dan bersifat jangka pendek, atau malah bernilai semu semata,yang banyak mengecoh manusia zaman modern.

Martin Lings ( Abu Bakr Siraj ad-Diin), seorang Muslim Inggris ahli tasauf mengatakan"Sebenarnya,ungkapan bahwa " Manusia tidak dapat hidup tanpa harapan" terbukti seluruhnya sangat benar.Hanya setelah sebagian besar manusia tidak lagi percaya kepada kemungkinan suatu kemajuan "vertikal", yaitu kemajuan pribadi menuju Yang Abadi dan Yang Mutlak,maka manusia mulai mengarahkan harapannya untuk "kemajuan" secara horizontal yang samar-samar lalu meragukannya tidak saja dari segi kemungkinannya [untuk terwujud],tapi juga dari segi apakah hal itu memang diinginkan-dengan asumsi bahwa hal itu akan merupakan hasil dari kecenderungan yang sekarang berlaku- dan yang bagaimanapun juga tidak akan ada orang yang bakal pernah bebas untuk menikmatinya dalam jangka waktu lebih dari beberapa tahun, yaitu masa singkat hidup manusia".

Sikap bersyukur tentu saja ditujukan kepada Alloh,sebagaimana diisyaratkan dalam lafal hamdalah.Tetapi karena begitu banyak kebaikan yang kita sendiri peroleh dari bersyukur kepada Alloh itu yang justru akan memberi kita kebahagiaan, maka jika kita bersyukur maka sesungguhnya kita bersyukur kepada diri sendiri.Alloh tidak perlu bersyukur kepada sikap bersyukur kita,sebagaimana Dia juga tidak memerlukan pujian kita (Qs.Lukman/31:12;al-Naml/27:40).Seperti halnya keseluruhan agama itu sendiri bukanlah untuk "kepentingan" Alloh,melainkan untuk kepentingan manusia,maka demikian pula sikap bersyukur kepada-Nya.



Sunday, July 17, 2011

PESAN K.H. MADEALI (1895-1965) - KEPADA CUCU CICITNYA



Butir-Butir Pesan Kakek Bujut K. H. Madeali (Melalui
serangkaian surat yang ditulis dalam aksara dan
Bahasa Bugis, Antara 21 Maret 1964 s/d 18 September 1964)

Inti sari dituturkan kembali oleh: A. Hafied A. Gany
(Surat Asli masih tersimpan rapih) 

Pesan dalam Surat Kakek Tanggal 27 April 1964. 

1. Nenekda selalu mendoakan sehabis sembahyang Lima Waktu agar cucunda mencapai cita-cita dan mendapatkan   segala kebaikan dunia akhirat.
2. Menyampaikan Niat. Sembahyang Hajat. Bacaan Rakaat Awal dan rakaat ke dua serta syarat-syarat makbulnya. 
3. Juga menyampaikan Doa Yasin dan persyaratan bacaan.

AKU dan ROSULULLOH

Ketika ingin memposting cerita ini aku terinspirasi kisah Rosululloh SAW sebelum menerima perintah Sholat 5 waktu. Sedih, pilu, dan sangat tertekan sekali. Tak dapat dipungkiri Beliau walau pun seorang Nabi dan Rosul tapi sebagai seorang manusia biasa yang bisa merasakan sedih dan gembira, senang dan susah sama seperti manusia pada umumnya. Akan tetapi Beliau jelas memiliki banyak kelebihan dari manusia pada umumnya. OK..Langsung saja aku mulai.


Menjelang diperolehnya kenikmatan dan karunia yang agung dengan peristiwa Isra Mi’raj, Nabi Muhammad SAW mengalami tahun dukacita yang menyesakkan dada dan menggundahkan kalbu. Peristiwa dukacita itu adalah wafatnya dua orang yang sangat dicintai dan dikasihi. 
PERTAMA : peristiwa wafatnya Abu Thalib,

Friday, July 15, 2011

CURAHAN ISI HATI PEMBACA


Sering saya melihat E-mail keluhan dari saudara – saudara kita yang sedang terlilit hutang, melalui tulisan ini saya ingin berbagi cerita dan solusi buat teman – teman. Yang pertama buat anda yang saat ini sedang terlilit hutang jangan sekali – kali berhutang lagi baik itu melalui kartu kredit atau pinjam teman saran saya lakukan hal apapun yang bisa menghasilkan uang asalkan halal dan tidak merugikan orang lain. 

Jauhkan gengsi anda , lakukan pengiritan di segala bidang (bukan berarti harus pelit tapi anda harus bisa kira – kira sendiri untuk mengurangi pengeluaran yang memang tidak perlu), saya juga berikan ikhtiar lain buat anda yang percaya dengan hal – hal ghaib, barangkali anda tertarik dan betul – betul kepepet tapi anda harus siap lahir bathin. Tapi

Kisah si Pencari Pesugihan


Satu kalimat yang dulu pernah aku dambakan yaitu kaya dari sesuatu yang tidak mungkin. ternyata itu ada dan bisa dibuktikan dialam yang serba canggih ini.

Setahun yang lalu aku mencari yang namanya pesugihan itu mulai dari juana,jogja ,malang, bahkan sampai kegunung kawi,semua sudah pernah aku jalani ,dasar aku ini ingin cepat kaya semua saran orang aku turuti mulai dari dukun,juru kunci sampai maaf yang mengaku haji bahkan habib,bahkan aku juga pernah ditipu disebuah rumah kyai di pasuruhan.tidak hanya juru kunci, dukun yang suka menipu dan. tidak bisa apa – apa , ngaku nya utusan kanjeng ratu kidul itu banyak sekali, tapi untunglah nasibku ini , aku bertemu seorang yang masih muda yang juga pernah menjalani pesugihan dan aku pun diajak kesana dan

Thursday, July 14, 2011

Mencari Keberkahan Dalam Rezeki


AMAL SHALIH MEMBANTU MENDATANGKAN KEBERKAHAN
Setelah terpenuhi dua syarat diatas, keberkahan juga bisa diraih berkat beberapa amal shalih yang nyata telah kita lakukan. Misalnya sebagai berikut :

Pertama : Mensyukuri Segala Nikmat
Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan menusia, melainkan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas dasar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagai kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya.

Tuesday, July 12, 2011

Antara TIDAK TIDUR dan TIDAK MAKAN

Kalau kita disuruh memilih dua pilihan: antara tidak tidur dan tidak makan untuk beberapa hari, mungkin sebagian orang memilih lebih baik tidak tidur dari pada tidak makan. Kenapa demikian? mungkin saja mereka berfikir apabila tidak makan dalam beberapa hari akan mengakibatkan sakit.

Hemat saya pilihan itu merupakan pilihan yang salah, sebab apabila seseorang tidak makan dalam 3 hari kondisinya masih mampu bertahan karena didalam tubuhnya masih ada kandungan air yang mampu memberi subsidi kepada bagian tubuh yang lain dalam kondisi apapun. Menurut pendapat pakar kesehatan, manusia sehat mampu bertahan tanpa makan minum hingga 60 hari lamanya.

TIDAK MAKAN DAN MINUM 70 TAHUN

Seorang pria tua yang berumur 82 tahun ini mengaku bahwa dirinya, tidak makan dan minum selama 70 tahun karena tidak mempunyai makanan dan minuman.

Prahlad Jani namanya, pria tua ini, ditempatkan di ruang isolasi sebuah rumah sakit di Gurjarat. Di sana dia diawasi secara ketat oleh organisasi riset pertahanan India, yang percaya kalau pria ini mungkin memiliki sesuatu yang istimewa yang dapat membantunya bertahan hidup.
kini ia telah menghabiskan waktu 6 hari tanpa makan dan minum di bawah pengamatan ketat para dokter. Dokter tersebut mengatakan, ditubuhnya belum menunjukkan adanya efek dari dehidrasi dan kelaparan.

Thursday, July 7, 2011

T I R A K A T


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah tirakat yang bermaksud mendekatkan diri kepada tuhan, berupa perilaku, hati dan pikiran.

Tirakat adalah bentuk upaya spiritual seseorang dalam bentuk keprihatinan jiwa dan badan untuk mencapai sesuatu dengan jalan mendekatkan diri kepada tuhan.

Berpuasa temasuk salah satu bentuk tirakat , dengan berpuasa orang menjadi tekun dan kelak mendapat pahala, orang jawa kejawen menganggap bertapa adalah suatu hal penting. Menurut kesusastraan jawa orang yang bertahun-tahun berpuasa dianggap sebagai orang keramat. Karena dengan bertapa orang dapat menjalankan kehidupan yang ketat ini dengan tinggi. Serta mampu menahan hawa nafsu sehingga tujuan-tujuan yang penting dapat tercapai, selain puasa kegiatan tirakat lainnya adalah meditasi dan semedhi.

M I S T I K

Mistik, dalam bahasa Inggris mysticism, bahasa Yunani mysterion, dari mystes (orang yang mencari rahasia-rahasia kenyataan) atau myein (menutup mata sendiri. Istilah ini berasal dari agama-agama misteri Yunani yang para calon pemeluknya diberi nama “mystes”.

F. C. Happold dalam bukunya “Misticism; A Study and Anthology” mendefinisikan a mystic : “one who had been initiated into this mysteries, through which he had gained an esotoric knowledge of Divine things and had been reborn into eternity”. Maksudnya, seorang yang terinisiatif kedalam misteri, yang mendapat pengetahuan ilahiah dan setelah itu merasa dilahirkan kembali kedalam keabadian).

Mistisisme dalam Islam cenderung disebut dengan kata tasawuf dan

Saturday, July 2, 2011

DAYA PUASA



Manfaat cegah tudur (melek) itu membekas di Sukma, menghasilkan terhadap apa yang diminta, memperoleh 3 perkara, yaitu :
  1. Panjang umurnya
  2. Keberuntungan
  3. Tajam mata batinnya
Manfaat cegah makan (puasa) itu membekas di raga.Menghasilkan terhadap apa yang diminta dan memperoleh 3 perkara, yaitu :
  1.   Berwibawa nan sakti
  2. Mendapatkan kedudukan tinggi
  3. Kaya / Kecukupan
Tentu saja dalam hal ini yang dimaksud dengan cegah makan dan cegah tidur itu adalah lelaku yang didasari oleh NIAT dan TEKAD.Inilah orang yang membedakan tidak karena lelaku ritual dengan orang tidak makan karena kelaparan.

Thursday, June 30, 2011

MEMBALAS CINTA SANG KEKASIH




“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan Mengasihi dan Mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Ali ‘Imran [4]: 31)

Manusia, begitulah sebutan bagi kita semua. Makhluk yang sering dielu-elukan oleh sesamanya. Penciptaannya sebagai makhluk biologis yang juga disertai dengan onderdil ruhani dengan seluruh kesempurnaannya, tidak hanya menjadikan manusia sebagai makhluk Tuhan paling “seksi”

BERGURU TAUHID KEPADA IBLIS



“Pergilah !! Belajar bagaimana cara pengabdian Iblis
Pilihlah hanya satu Qiblat untuk disembah
Jangan bersujud kepada yang lain”.
(Sarmad al-Maqtul)
Konon, pada waktu  selesai penciptaan Adam dan peniupan ruh, Tuhan memerintahkan kepada  malaikat dan Iblis untuk bersujud kepadanya. Para  malaikat yang memang tidak mempunyai kehendak, patuh dan melakukan sujud kepada Adam, sedangkan Iblis menolak perintah Tuhan tersebut. 

Keengganan Iblis  untuk sujud kepada Adam ini, terekam  dalam  ayat-ayat al-Qur’an, seperti  Surat al-Baqarah: 34, al-A’raf: 11, al-Hijr: 29, al-Kahfi: 50, Taha: 116 dan Shad: 72.   Selanjutnya Iblis dihukum oleh Tuhan keluar dari surga  dan “diberi tugas baru” sebagai penggoda dan penguji keimanan manusia di dunia. Sejak itulah dimulai perang abadi antara  kebaikan

Syaikh San’an dan Gadis Nasrani

Dahulu kala di negeri Arab di kota Suci Mekkah hiduplah seorang Syaikh Sufi yang sangat saleh, seorang guru yang terhormat dan dikenal luas hingga kenegeri jauh, dia bernama Syaikh San’an. Selama limapuluh tahun dia telah mengabdikan hidupnya dalam berkhidmat untuk pelayanan kepada Allah swt dan kepada mahlukNya. Syaikh San’an tinggal di tanah Suci Makkah untuk membimbing murid-muridnya dalam perjalanan spiritual mereka, membersihkan jiwa mereka melalui pelayanan dan menanamkan Cinta Ilahian kedalam setiap hati muridnya.

Dimalam hari Syaikh San’an sering bersendirian dalam salat dan doanya yang penuh kerendah hatian. Orang-orang yang datang kekota Makkah untuk menunaikan ibadah Haji sering singgah ke Zawiyahnya (tempat dzikir) untuk mendengarkan nasehatnya dan belajar dari ajaran-ajarannya. Syaikh San’an memiliki 400 orang murid yang setia kepadanya

Sunday, June 19, 2011

Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah

Inti ajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah adalah dzikir. Amalan Dzikir dalam tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah meliputi dzikir lisan dan dzikir qalbu. Dzikir lisan atau disebut juga dzikir nafi itsbat yaitu ucapan lâ ilâha illa Allah. Pada kalimat ini terdapat hal yang menafikan yang lain dari pada Allah dan mengitsbatkan Allah. Sedangkan dzikir qalbu yaitu dzikir yang tersembunyi di dalam hati, tanpa suara dan kata-kata. Dzikir ini hanya memenuhi qalbu dengan kesadaran yang sangat dekat dengan Allah, seirama dengan detak jantung serta mengikuti keluar masuknya nafas. Dzikir qalbu atau dzikir ismu dzat adalah dzikir kepada Allah dengan menyebut Allah, Allah, Allah secara sirr atau khafi (dalam hati) dzikir ini juga disebut dengan dzikir lathâif yang merupakan ciri khas tarekat Naqsyabandiyah (Abdullah, 2004: 83).

Saturday, April 2, 2011

Hikmah dibalik Musibah


Syekh Abdul Qodi berkata : " Jika terkena cobaan, jangan menginginkan mendapat kenikmatan dan menghindar dari cobaan, karena suatu kenikmatan pasti datang juga kepadamu sesuai ketentuan Alloh, kamu harapkan atau tidak.Demikian pula cobaan, pasti akan menimpamu, walaupun kamu tidak menyukainya, karena itu berserah dirilah dalam segala urusan kepada Alloh yang mengatur sesuai dengan kehendak-Nya.

Apabila Kenikmatan datang kepadamu, maka sibukkanlah dirimu dengan mengingat Alloh dan banyak Bersyukur, dan apabila musibah atau cobaan yang menimpamu, maka sibukkanlah dirimu dengan Kesabaran dan Kesadaran.

Apabila Kamu ingin mendapat tempat yang tertinggi disisi Alloh, maka apabila kamu ditimpa bala' / ujian, kamu harus Rela dan merasa diberi Kenikmatan.

Dan KETAHUILAH, bahwa Cobaan yang menimpa orang Mukmin bukan untuk menghancurkannya, tetapi datang untuk menguji Imannya.

9 Nasehat Syekh Abdul Qodir Jaelani Qds


Tidak Senang dan merasa Nikmat menerima Bala'/ ujian, kecuali orang yang tahu kepada Dzat yang menurunkan  Bala' yaitu Alloh SWT.Kemudian Syekh Abdul Kodir berkata :

  1. Ikutilah Sunnah Rosululloh SAW, dan jangan melakukan Bid'ah
  2. Berbaktilah kepada Alloh dan Rosul-Nya
  3. Jangan Keluar dari Islam
  4. Bersabarlah dan jangan menggumam
  5. Berharaplah untuk mendapatkan kesejahtraan dan jangan Purus asa
  6. Berkumpullah dalam majlis Dzikir kepada Alloh Ta'ala
  7. Jangan bercerai berai
  8. Bersihkan Dirimu dengan bertobat dari segala Dosa dan jangan berlumuran Dosa
  9. Dan secara Rutin menghadap pintu Alloh untuk memohon Ampunan dan jangan meninggalkannya

Kehidupan Dunia ini Sangat Singkat

Sebagian besar manusia sangat mencintai dunia ini seakan-akan mereka tidak akan pernah mati, sehingga mereka menjauhi kehidupan agama, tidak ingat mati dan akhirat. Padahal, kehidupan dunia yang sangat mereka cintai ini sesungguhnya sangatlah singkat dan sementara. Bahkan orang-orang yang umurnya sangat panjang pada suatu saat pasti akan menghadapi kematian. Di samping itu, kehidupan dunia ini sesungguhnya tidaklah sebagaimana yang tampak. Allah mengungkapkan rahasia ini kepada manusia dalam beberapa ayat al-Qur'an :

“Allah bertanya, 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main, dan bahawa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Q.s. al-Mu'minun: 112-15).

“Dan pada hari terjadinya Kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah bahawa mereka tidak berdiam melainkan sesaat, seperti itulah mereka selalu dipalingkan dari kebenaran.” (Q.s. ar-Rum: 55).

Percakapan di atas adalah percakapan antara orang-orang yang dikumpulkan untuk dihisab. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam percakapan tersebut, setelah mati orang-orang menyadari bahawa sesungguhnya mereka tinggal di dunia hanya sebentar. Iaitu, waktu yang tampaknya enam puluh atau tujuh puluh tahun dalam kehidupan dunia ini, sesungguhnya sama singkatnya dengan satu hari, atau bahkan lebih singkat lagi. Hal ini bagaikan kisah seseorang yang menganggap bahawa ia telah menghabiskan beberapa hari, bulan, atau bahkan beberapa tahun dalam mimpinya, tetapi setelah bangun baru menyadari bahawa mimpi tersebut hanya berlangsung selama beberapa detik.

Dengan bertafakkur, orang akan dapat memahami betapa singkatnya dan betapa sementaranya kehidupan dunia ini. Misalnya, setiap orang membuat rencana yang jelas dan menetapkan beberapa tujuan dalam hidupnya. Rencana-rencana ini merupakan tujuan yang tidak pernah berakhir. Antara keduanya saling mengikuti. Demikian pula orang yang baru lulus dari SLTA, lalu masuk ke Perguruan Tinggi, lalu bekerja di sebuah perusahaan. Betapapun, semua ini merupakan pengalaman yang bersifat sementara. Ketika muda, orang hampir-hampir tidak dapat membayangkan ia akan berumur tiga puluh tahun. Tetapi tahu-tahu ia telah berumur empat puluh tahun.

Singkatnya kehidupan dunia ini merupakan kepastian dari Allah yang diungkapkan dalam al-Qur'an, yang dapat difahami oleh siapa pun sebelum mati. Bagi orang yang memahaminya, betapa bodohnya jika ia mengabaikan kehidupan yang nyata dan tidak berakhir di akhirat, hanya untuk mengejar kehidupan yang singkat dan sementara ini. Sebagian di antara ayat-ayat, yang di dalamnya Allah mengingatkan manusia tentang singkatnya kehidupan dunia adalah sebagai berikut:

“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan sementara, dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (Q.s. Ghafir: 39).

“Sesungguhnya mereka menyukai kehidupan dunia yang sementara dan mereka tidak mempedulikan hari yang berat.” (Q.s. al-Insan: 27).

Berserah Diri dan Bertawakal Kepada Alloh

Berserah diri kepada Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki orang-orang mukmin, yang memiliki keimanan yang mendalam, yang mampu melihat kekuasaan Allah, dan yang dekat dengan-Nya. Terdapat rahasia penting dan kenikmatan jika kita berserah diri kepada Allah. Berserah diri kepada Allah maknanya adalah menyandarkan dirinya dan takdirnya dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah telah menciptakan semua makhluk, binatang, tumbuh-tumbuhan, mahupun benda-benda tidak bernyawa - masing-masing dengan tujuannya sendiri-sendiri dan takdirnya sendiri-sendiri. Matahari, bulan, lautan, danau, pohon, bunga, seekor semut kecil, sehelai daun yang jatuh, debu yang ada di bangku, batu yang menyebabkan kita tersandung, baju yang kita beli sepuluh tahun yang lalu, buah persik di lemari es, ibu anda, teman kepala sekolah anda, diri anda - pendek kata segala sesuatunya, takdirnya telah ditetapkan oleh Allah jutaan tahun yang lalu. Takdir segala sesuatu telah tersimpan dalam sebuah kitab yang dalam al-Qur'an disebut sebagai 'Lauhul-Mahfuzh'. Saat kematian, saat jatuhnya sebuah daun, saat buah persik dalam peti es membusuk, dan batu yang menyebabkan kita tersandung - pendek kata semua peristiwa, yang remeh mahupun yang penting - semuanya tersimpan dalam kitab ini.

Orang-orang yang beriman meyakini takdir ini dan mereka mengetahui bahawa takdir yang diciptakan oleh Allah adalah yang terbaik bagi mereka. Itulah sebabnya setiap detik dalam kehidupan mereka, mereka selalu berserah diri kepada Allah. Dengan kata lain, mereka mengetahui bahawa Allah menciptakan semua peristiwa ini sesuai dengan tujuan ilahiyah, dan terdapat kebaikan dalam apa saja yang diciptakan oleh Allah. Misalnya, terserang penyakit yang berbahaya, menghadapi musuh yang kejam, menghadapi tuduhan palsu padahal ia tidak bersalah, atau menghadapi peristiwa yang sangat mengerikan, semua ini tidak mengubah keimanan orang yang beriman, juga tidak menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Mereka menyambut dengan rela apa saja yang telah diciptakan Allah untuk mereka. Orang-orang beriman menghadapi dengan kegembiraan keadaan apa saja, keadaan yang pada umumnya bagi orang-orang kafir menyebabkan perasaan ngeri dan putus asa. Hal itu Kerana rencana yang paling mengerikan sekalipun, sesungguhnya telah direncanakan oleh Allah untuk menguji mereka. Orang-orang yang menghadapi semuanya ini dengan sabar dan bertawakal kepada Allah atas takdir yang telah Dia ciptakan, mereka akan dicintai dan diridhai Allah. Mereka akan memperoleh surga yang kekal abadi. Itulah sebabnya orang-orang yang beriman memperoleh kenikmatan, ketenangan, dan kegembiraan dalam kehidupan mereka Kerana bertawakal kepada Tuhan mereka. Inilah nikmat dan rahasia yang dijelaskan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman. Allah menjelaskan dalam al-Qur'an bahawa Dia mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Q.s. Ali 'Imran: 159) Rasulullah saw. juga menyatakan hal ini, beliau bersabda:

"Tidaklah beriman seorang hamba Allah hingga ia percaya kepada takdir yang baik dan buruk, dan mengetahui bahawa ia tidak dapat menolak apa saja yang menimpanya (baik dan buruk), dan ia tidak dapat terkena apa saja yang dijauhkan darinya (baik dan buruk)."[4]

Masalah lainnya yang disebutkan dalam al-Qur'an tentang bertawakal kepada Allah adalah tentang "melakukan tindakan". Al-Qur'an memberitahukan kita tentang berbagai tindakan yang dapat dilakukan orang-orang yang beriman dalam berbagai keadaan. Dalam ayat-ayat lainnya, Allah juga menjelaskan rahasia bahawa tindakan-tindakan tersebut yang diterima sebagai ibadah kepada Allah, tidak dapat mengubah takdir. Nabi Ya'qub a.s. menasihati putranya agar melakukan beberapa tindakan ketika memasuki kota, tetapi setelah itu beliau diingatkan agar bertawakal kepada Allah. Inilah ayat yang membincangkan masalah tersebut:

“Dan Ya'qub berkata, 'Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan, namun demikian aku tidak dapat melepaskan kamu barang sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri'.” (Q.s. Yusuf: 67).

Sebagaimana dapat dilihat pada ucapan Nabi Ya'qub, orang-orang yang beriman tentu saja juga mengambil tindakan berjaga-jaga, tetapi mereka mengetahui bahawa mereka tidak dapat mengubah takdir Allah yang dikehendaki untuk mereka. Misalnya, seseorang harus mengikuti aturan lalu lintas dan tidak mengemudi dengan sembarangan. Ini merupakan tindakan yang penting dan merupakan sebuah bentuk ibadah demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, jika Allah menghendaki bahawa orang itu meninggal Kerana kemalangan kerata, maka tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kematiannya. Terkadang tindakan pencegahan atau suatu perbuatan tampaknya dapat menghindari orang itu dari kematian. Atau mungkin seseorang dapat melakukan keputusan penting yang dapat mengubah jalan hidupnya, atau seseorang dapat sembuh dari penyakitnya yang mematikan dengan menunjukkan kekuatannya dan daya tahannya. Namun, semua peristiwa ini terjadi Kerana Allah telah menetapkan yang demikian itu. Sebagian orang salah menafsirkan peristiwa-peristiwa seperti itu sebagai "mengatasi takdir seseorang" atau "mengubah takdir seseorang". Tetapi, tidak seorang pun, bahkan orang yang sangat kuat sekalipun di dunia ini yang dapat mengubah apa yang telah ditetapkan oleh Allah. Tidak seorang manusia pun yang memiliki kekuatan seperti itu. Sebaliknya, setiap makhluk sangat lemah dibandingkan dengan ketetapan Allah. Adanya fakta bahawa sebagian orang tidak menerima kenyataan ini tetap tidak mengubah kebenaran. Sesungguhnya, orang yang menolak takdir juga telah ditetapkan demikian. Kerana itulah orang-orang yang menghindari kematian atau penyakit, atau mengubah jalannya kehidupan, mereka mengalami peristiwa seperti ini Kerana Allah telah menetapkannya. Allah menceritakan hal ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:

“Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.s. al-Hadid: 22-3).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, peristiwa apa pun yang terjadi telah ditetapkan sebelumnya dan tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Untuk itulah Allah menyatakan kepada manusia supaya tidak berduka cita terhadap apa yang luput darinya. Misalnya, seseorang yang kehilangan semua harta bendanya dalam sebuah kebakaran atau mengalami kerugian dalam perdagangannya, semua ini memang sudah ditetapkan. Dengan demikian mustahil baginya untuk menghindari atau mencegah kejadian tersebut. Jadi tidak ada gunanya jika merasa berduka cita atas kehilangan tersebut. Allah menguji hambahamba-Nya dengan berbagai kejadian yang telah ditetapkan untuk mereka. Orang-orang yang bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi peristiwa seperti itu, Allah akan ridha dan cinta kepadanya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak bertawakal kepada Allah akan selalu mengalami kesulitan, keresahan, ketidakbahagiaan dalam kehidupan mereka di dunia ini, dan akan memperoleh azab yang kekal abadi di akhirat kelak. Dengan demikian sangat jelas bahawa bertawakal kepada Allah akan membuahkan keberuntungan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Dengan menyingkap rahasia-rahasia ini kepada orang-orang yang beriman, Allah membebaskan mereka dari berbagai kesulitan dan menjadikan ujian dalam kehidupan di dunia ini mudah bagi mereka.

Terdapat Kebaikan Dalam Setiap Peristiwa

  Allah memberitahukan kita bahawa dalam setiap peristiwa yang Dia ciptakan terdapat kebaikan di dalamnya. Ini merupakan rahasia lain yang menjadikan mudah bagi orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada Allah. Allah menyatakan, bahkan dalam peristiwa-peristiwa yang tampaknya tidak menyenangkan terdapat kebaikan di dalamnya:

“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (Q.s. an-Nisa': 19).

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Q.s. al-Baqarah: 216).

Dengan memahami rahasia ini, orang-orang yang beriman menjumpai kebaikan dan keindahan dalam setiap peristiwa. Peristiwaperistiwa yang sulit tidak membuat mereka merasa gentar dan khuwatir. Mereka tetap tenang ketika menghadapi penderitaan yang ringan mahupun berat. Orang-orang Muslim yang ikhlas bahkan melihat kebaikan dan hikmah Ilahi ketika mereka kehilangan seluruh harta benda mereka. Mereka tetap bersyukur kepada Allah yang telah mengkurniakan kehidupan. Mereka yakin bahawa dengan kehilangan harta tersebut Allah sedang melindungi mereka dari perbuatan maksiat atau agar hatinya tidak terpaut dengan harta benda. Untuk itu, mereka bersyukur dengan sedalam-dalamnya kepada Allah Kerana kerugian di dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kerugian di akhirat. Kerugian di akhirat ertinya azab yang kekal abadi dan sangat pedih. Orang-orang yang tetap sibuk mengingat akhirat melihat setiap peristiwa sebagai kebaikan dan keindahan untuk menuju kehidupan akhirat. Orang-orang yang bersabar dengan penderitaan yang dialaminya akan menyadari bahawa dirinya sangat lemah di hadapan Allah, dan akan menyadari betapa mereka sangat memerlukan Dia. Mereka akan berpaling kepada Allah dengan lebih berendah diri dalam doa-doa mereka, dan dzikir mereka akan semakin mendekatkan diri mereka kepada-Nya. Tentu saja hal ini sangat bermanfaat bagi kehidupan akhirat seseorang. Dengan bertawakal sepenuhnya kepada Allah dan dengan menunjukkan kesabaran, mereka akan memperoleh ridha Allah dan akan memperoleh pahala berupa kebahagiaan abadi.

Manusia harus mencari kebaikan dan keindahan tidak saja dalam penderitaan, tetapi juga dalam peristiwa sehari-hari. Misalnya, masakan yang dimasak dengan susah payah ternyata hangus, dengan kehendak Allah, mungkin akan bermanfaat menjauhkan dari madharat kelak di kemudian hari. Seseorang mungkin tidak diterima dalam ujian masuk perguruan tinggi untuk menggapai harapannya pada masa depan. Bagaimanapun, hendaknya ia mengetahui bahawa terdapat kebaikan dalam kegagalannya ini. Demikian pula hendaknya ia dapat berfikir bahawa barangkali Allah menghendaki dirinya agar terhindar dari situasi yang sulit, sehingga ia tetap merasa senang dengan kejadian itu. Dengan berfikir bahawa Allah telah menempatkan berbagai rahmat dalam setiap peristiwa, baik yang terlihat mahupun yang tidak, orang-orang yang beriman melihat keindahan dalam bertawakal mengharapkan bimbingan Allah. Seseorang mungkin tidak selalu melihat kebaikan dan hikmah Ilahi di balik setiap peristiwa. Sekalipun demikian ia mengetahui dengan pasti bahawa terdapat kebaikan dalam setiap peristiwa. Ia memanjatkan doa kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya kebaikan dan hikmah Ilahi di balik segala sesuatu yang terjadi.

Orang-orang yang menyadari bahawa segala sesuatu yang diciptakan Allah memiliki tujuan tidak pernah mengucapkan kata-kata, "Seandainya saya tidak melakukan…" atau "Seandainya saya tidak berkata …," dan sebagainya. Kesalahan, kekurangan, atau peristiwa-peristiwa yang kelihatannya tidak menguntungkan, pada hakikatnya di dalamnya terdapat rahmat dan masing-masing merupakan ujian. Allah memberikan pelajaran penting dan mengingatkan manusia tentang tujuan penciptaan pada setiap orang. Bagi orang-orang yang dapat melihat dengan hati nuraninya, tidak ada kesalahan atau penderitaan, yang ada adalah pelajaran, peringatan, dan hikmah dari Allah. Misalnya, seorang Muslim yang tokonya terbakar akan melakukan mawas diri, bahkan keimanannya menjadi lebih ikhlas dan lebih lurus, ia menganggap peristiwa itu sebagai peringatan dari Allah agar tidak terlalu sibuk dan terpikat dengan harta dunia.

Hasilnya, apa pun yang dihadapinya dalam kehidupannya, penderitaan itu pada akhirnya akan berakhir sama sekali. Seseorang yang mengenang penderitaannya akan merasa takjub bahawa penderitaan itu tidak lebih dari sekadar kenangan dalam fikiran, bagaikan orang yang mengingat kembali adegan dalam filem. Oleh Kerana itu, akan datang suatu saat ketika pengalaman yang sangat pedih akan tinggal menjadi kenangan, bagaikan bayangan adegan dalam filem. Hanya ada satu yang masih ada: bagaimanakah sikap seseorang ketika menghadapi kesulitan, dan apakah Allah ridha kepadanya atau tidak. Seseorang tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang telah ia alami, tetapi yang dimintai tanggung jawab adalah sikapnya, fikirannya, dan keikhlasannya terhadap apa yang ia alami. Dengan demikian, berusaha untuk melihat kebaikan dan hikmah Ilahi terhadap apa yang diciptakan Allah dalam situasi yang dihadapi seseorang, dan bersikap positif akan mendatangkan kebahagiaan bagi orang-orang beriman, baik di dunia mahupun di akhirat. Tidak duka cita dan ketakutan yang menghinggapi orang-orang yang beriman yang memahami rahasia ini. Demikian pula, tidak ada manusia dan tidak ada peristiwa yang menjadikan rasa takut atau menderita di dunia ini dan di akhirat kelak. Allah menjelaskan rahasia ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:

“Kami berfirman, 'Turunlah kamu dari surga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhuwatiran atas mereka, dan mereka tidak bersedih hati'.” (Q.s. al-Baqarah: 38).

“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati. Iaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (Q.s. Yunus: 62-4).

Indahnya Bersyukur

Setiap orang sangat memerlukan Allah dalam setiap gerak kehidupannya. Dari udara untuk bernafas hingga makanan yang ia makan, dari kemampuannya untuk menggunakan tangannya hingga kemampuan berbincang, dari perasaan aman hingga perasaan bahagia, seseorang benar-benar sangat memerlukan apa yang telah diciptakan oleh Allah dan apa yang dikurniakan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari kelemahan mereka dan tidak menyadari bahawa mereka sangat memerlukan Allah. Mereka menganggap bahawa segala sesuatunya terjadi dengan sendirinya atau mereka menganggap bahawa segala sesuatu yang mereka peroleh adalah Kerana hasil jerih payah mereka sendiri. Anggapan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dan benar-benar tidak mensyukuri nikmat Allah. Anehnya, orang-orang yang telah menyatakan rasa terima kasihnya kepada seseorang Kerana telah memberi sesuatu yang remeh kepadanya, mereka menghabiskan hidupnya dengan mengabaikan nikmat Allah yang tidak terhitung banyaknya di sepanjang hidupnya. Bagaimanapun, nikmat yang diberikan Allah kepada seseorang sangatlah besar sehingga tidak seorang pun yang dapat menghitungnya. Allah menceritakan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut :

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. an-Nahl: 18).

Meskipun kenyataannya demikian, kebanyakan manusia tidak mampu mensyukuri kenikmatan yang telah mereka terima. Adapun penyebabnya diceritakan dalam al-Qur'an: Syaitan, yang berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan Allah, berkata bahawa tujuan utamanya adalah untuk menjadikan manusia tidak bersyukur kepada Allah. Pernyataan syaitan yang mendurhakai Allah ini menegaskan pentingnya bersyukur kepada Allah:

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. Allah berfirman, 'Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya'.” (Q.s. al-A'raf: 17-8).

Dalam pada itu, orang-orang yang beriman Kerana menyadari kelemahan mereka, di hadapan Allah mereka memanjatkan syukur dengan rendah diri atas setiap nikmat yang diterima. Bukan hanya kekayaan dan harta benda yang disyukuri oleh orang-orang yang beriman. Kerana orang-orang yang beriman mengetahui bahawa Allah adalah Pemilik segala sesuatu, mereka juga bersyukur atas kesihatan, keindahan, ilmu, hikmah, kefahaman, wawasan, dan kekuatan yang dikurniakan kepada mereka, dan mereka mencintai keimanan dan membenci kekufuran. Mereka bersyukur Kerana telah dibimbing dalam kebenaran dan dimasukkan dalam golongan orang-orang beriman. Pemandangan yang indah, urusan yang mudah, keinginan yang tercapai, berita-berita yang menggembirakan, perbuatan yang terpuji, dan nikmat-nikmat lainnya, semua ini menjadikan orang-orang beriman berpaling kepada Allah, bersyukur kepada-Nya yang telah menunjukkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Sebagai balasan atas kesyukurannya, sebuah pahala menunggu orang-orang yang beriman. Ini merupakan rahasia lain yang dinyatakan dalam al-Qur'an; Allah menambah nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur. Misalnya, bahkan Allah memberikan kesihatan dan kekuatan yang lebih banyak lagi kepada orang-orang yang bersyukur kepada Allah atas kesihatan dan kekuatan yang mereka miliki. Bahkan Allah mengaruniakan ilmu dan kekayaan yang lebih banyak kepada orang-orang yang mensyukuri ilmu dan kekayaan tersebut. Hal ini Kerana mereka adalah orang-orang yang ikhlas yang merasa puas dengan apa yang diberikan Allah dan mereka ridha dengan kurnia tersebut, dan mereka menjadikan Allah sebagai pelindung mereka. Allah menceritakan rahasia ini dalam al-Qur'an sebagai berikut:

“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.” (Q.s. Ibrahim: 7)

Mensyukuri nikmat juga menunjukkan tanda kedekatan dan kecintaan seseorang kepada Allah. Orang-orang yang bersyukur memiliki kesadaran dan kemampuan untuk melihat keindahan dan kenikmatan yang dikurniakan Allah. Rasulullah saw. juga menyebutkan masalah ini, beliau saw. bersabda:

"Jika Allah memberikan harta kepadamu, maka akan tampak kegembiraan pada dirimu dengan nikmat dan kurnia Allah itu".[3]

Dalam pada itu, seorang kafir atau orang yang tidak mensyukuri nikmat hanya akan melihat cacat dan kekurangan, bahkan pada lingkungan yang sangat indah, sehingga ia akan merasa tidak berbahagia dan tidak puas, maka Allah menjadikan orang-orang seperti ini hanya menjumpai berbagai peristiwa dan pemandangan yang tidak menyenangkan. Akan tetapi Allah menampakkan lebih banyak nikmat dan kurnia-Nya kepada orang-orang yang ikhlas dan memiliki hati nurani.

Bahawa Allah menambah kenikmatan kepada orang-orang yang bersyukur, ini juga merupakan salah satu rahasia dari al-Qur'an. Bagaimanapun harus kita camkan dalam hati bahawa keikhlasan merupakan prasyarat agar dapat mensyukuri nikmat. Jika seseorang menunjukkan rasa syukurnya tanpa berpaling dengan ikhlas kepada Allah dan tanpa menghayati rahmat dan kasih sayang Allah yang tiada batas, tetapi rasa syukurnya itu hanya untuk menarik perhatian orang, tentu saja ini merupakan ketidakikhlasan yang parah. Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati dan mengetahui ketidakikhlasannya tersebut. Orang-orang yang memiliki niat yang tidak ikhlas mungkin saja menyembunyikan apa yang tersimpan dalam hati dari orang lain. Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya dari Allah. Orang-orang seperti itu mungkin saja mensyukuri nikmat ketika tidak menghadapi penderitaan. Tetapi pada saat-saat berada dalam kesulitan, mungkin mereka akan mengingkari nikmat.

Perlu diperhatikan, bahawa orang-orang mukmin sejati tetap bersyukur kepada Allah sekalipun mereka berada dalam keadaan yang sangat sulit. Seseorang yang melihat dari luar mungkin melihat berkurangnya nikmat pada diri orang-orang yang beriman. Padahal, orang-orang beriman yang mampu melihat sisi-sisi kebaikan dalam setiap peristiwa dan keadaan juga mampu melihat kebaikan dalam penderitaan tersebut. Misalnya, Allah menyatakan bahawa Dia akan menguji manusia dengan rasa takut, lapar, kehilangan harta dan jiwa. Dalam keadaan seperti itu, orang-orang beriman tetap bergembira dan merasa bersyukur, mereka berharap bahawa Allah akan memberi pahala kepada mereka berupa surga sebagai pahala atas sikap mereka yang tetap istiqamah dalam menghadapi ujian tersebut. Mereka mengetahui bahawa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kekuatannya. Sikap istiqamah dan tawakal yang mereka jalani dalam menghadapi penderitaan tersebut akan membuahkan sifat sabar dan syukur dalam diri mereka. Dengan demikian, ciri-ciri orang yang beriman adalah tetap menunjukkan ketaatan dan bertawakal kepada-Nya, dan Allah berjanji akan menambah nikmat kepada hambahamba-Nya yang mensyukuri nikmat-Nya, baik di dunia ini mahupun di akhirat kelak.