Monday, March 21, 2011

Syukur dan Sukses

Dengan berterima kasih dan bersyukur, kita selalu mencari sisi positif dari segala sesuatu.Dengan mencari sisi positif, maka diri kita menjadi semakin positif dalam melihat segala sesuatu. Semakin positif diri kita, semakin banyak hal-hal positif yang akan terproyeksikan keluar, dan semakin banyak orang bermental positif (sukses) yang akan tertarik untuk berkomunikasi.ini juga yang menjawab mengapa “orang sukses kok temannya kebanyakan orang sukses pula.” Begitu banyak alasan bagi saya untuk memberikan label negatif kepada diri saya bahwa saya adalah orang yang lemah, tidak berdaya, dan tidak pantas sukses.

Namun, sebaliknya, saya malah sangat sadar akan kelebihan diri saya.Saya dengan berani membalikkan kesusahan menjadi kemenangan.Keraguan menjadi keyakinan.Ketakutan menjadi optimisme. Kebenaran prinsip bahwa apa yang kita pikirkan menjadi siapa diri kita, tidak bisa dipungkiri lagi karena semua orang sukses mempunyai sikap penuh syukur, penuh berterima kasih, dan tidak senang mencela siapapun dan apapun.
Sukses
“Sukses” sudah sedemikian sering disalah artikan, sehingga ternyata sering kali bukan “sukses” yang , namun mobil bermerek maupun rumah yang megah, alias “akibat/konsekuensi dari sukses.” Mobil dan rumah bukanlah sukses itu sendiri, namun itu semua adalah materi, tidak lain dan tidak bukan. Materi mungkin adalah simbol sukses, namun bukan itu yang hendaknya anda cari dalam hidup.

Sukses dalam arti sebenarnya bukanlah bersifat materialistis, namun bersifat spiritual filantropis.Ia bersifat internal, bukan sesuatu yang kasat mata dan bisa dinilai dengan uang maupun dengan koneksi orang-orang terkenal di dalam masyarakat.Memang benar bahwa sukses akan membawa Anda selangkah lebih dekat dengan orang-orang penting di dalam masyarakat dunia, namun itu bukanlah sukses itu sendiri.

Sukses selalu berdiri sendiri.Ia bersifat internal.Sukses dapat kita jumpai saat ini juga di dalam diri kita, di dalam hati kita, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya.Ia bisa dibarengi dengan materi dan kedudukan, namun bukan sebailknya.Tidak semua orang yang memiliki materi berkelimpahan dan kedudukan tinggi di masyarakat adalah orang sukses.Bukan itu, karena sukses bersifat Spiritual Filantropis.Saya ulangi sekali lagi.Yang kita lihat dari luar bukanlah sukses itu sendiri, namun akibat/konsekuensi dari sukses.

0 comments:

Post a Comment